REPUBLIKA.CO.ID,MAdinah--Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Subakin Abdul Muthalib menilai, keterlambatan penerbangan atau delay akan berdampak pada waktu masa tinggal jamaah selama melaksanakan ibadah Arbain di Madinah.
"Kalau ada terjadi delay dari pihak penerbangan, tentu kami akan memberitahu terlebih dahulu pada pemilik-pemilik hotel atau majmuah yang berada di Madinah. Karena ini akan berdampak pada penghitungan waktu masa tinggal jamaah di rumah tinggal itu. Dikarenakan sewa pemondokan itu adalah berdasarkan sewa waktu," terang Subakin kepada MCH di Kantor Daker Madinah, Kamis (14/10) sore.
Kemudian jika ada keterlambatan, Subakin menjelaskan, pihaknya akan segera memberitahu kepada pihak pengelola jasa katering. "Kami berusaha meminta mereka untuk bisa menyesuaikan kedatangan jamaah. Menyesuaikan ini dapat dilakukan asalkan kedatangan atau delay jamaah ini diberitahu lebih awal oleh pihak Maskapai penerbangan baik Saudia Arabian Airlines (SAA) atau pun Garuda Indonesia, agar dampak-dampak dari keterlambatan itu, bisa kita atasi," jelasnya.
Subakin menegaskan, apabila keterlambatan berkepanjangan maka akan menyebabkan sistem kerja terganggu. "Kami akan kerepotan seandainya delay itu berkepanjangan dan tidak ada pemberitahuan. Kemudian beruntunnya masa atau kedatangan jamaah haji pada pengadaan katering dalam satu perusahaan katering yang sama. Tentu ini akan kami beritahu lebih awal, agar mereka dapat menyiapkan katering untuk dua kloter sekaligus," tandasnya.