Sabtu 16 Oct 2010 00:35 WIB

PNS Dominasi Calon Jamaah Haji dari Yogyakarta

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Sebanyak 3.209 calon jamaah haji DIY akan berpamitan kepada Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (16/10).

''Insya Allah jumlah tersebut sudah tetap dan sampai sekarang para jamaah tersebut sudah memastikan akan berangkat semua,'' ujar Kepala Seksi Penyuluhan Haji dan Umroh Aidi Johansyah Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi DIY pada Republika, Jumat (15/10).

Dari sejumlah 3209 calon jamaah haji tersebut terdiri dari: 3168 jamaah haji biasa dan 41 orang petugas pusat. Calon jamaah haji perempuan jumlahnya lebih banyak yaitu 1659 orang, sedangkan laki-laki sebanyak 1510 orang.

Apabila dilihat dari kategori usia, calon jamaah haji yang terbanyak berusia antara 51-60 tahun sebanyak 1062 orang, selanjutnya usia 41-50 tahun sebanyak 856 orang, usia 61-70 tahun sebanyak 632 orang, usia

71-80 tahun sebanyak 190 orang, usia 81-90 tahun sebanyak 20 orang.

Calon jamaah haji yang paling tua adalah Sitik Almatorijo berusia 87 tahun dari Brajan, Potorono Bantul.  Sedangkan yang termuda Panilihur berusia 18 tahun satu bulan dari Maguwoharjo, jelas Aidi.

Selanjutnya dilihat dari mata pencahariannya, calon jamaah haji dari DIY didominasi PNS (Pegawai Negeri Sipil) yaitu 991 orang, disusul pegawai swasta  sebanyak 836 orang, ibu rumah tangga sebanyak 454 orang, pedagang sebanyak 179 orang, petani sebanyak 171 orang, pelajar/mahasiswa sebanyak 41 orang, dan yang paling sedikit TNI/Polri.

Dilihat dari pendidikan para calon jamaah, terbanyak SMA yaitu 892 orang, kemudian diikui S1 sebanyak 851 orang, SMP sebanyak 308 orang, dan SD sebanyak 480 orang.

Menurut Aidi, paspor dan seluruh urusan administrasi hingga kopor sudah siap semua. Paspor mau dikirim pada saat dua hari sebelum pemberangkatan. Para calon jamaah haji dari DIY mulai berangkat pada

tanggal 24 Oktober.

Diakui Aidi, selama ini ada sedikit kendala tetapi sampai saat ini bisa diatasi. Kendala tersebut antara lain adalah waktu peluasan yang dekat dengan waktu pemberangkatan haji. Pada tanggal 20 September merupakan pelunasan terakhir.

Akibatnya, para petugas harus pontang-panting dan nglembur. Bahkan pada waktu bulan Ramadhan ada yang sampai sahur di kantor. ''Alhamdulillah pada tanggal 9 Oktober seluruh pengurusan paspor calon

jamaah haji dari DIY sudah selesai,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement