REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pendidikan Islam di Indonesia belum digarap secara maksimal. Padahal Indonesia memiliki potensi sumberdaya manusia yang memadahi dan unggul dibandingkan negara lain. Menurut Direktur The Islamic College Jakarta, Seyyed Ahmad Fazeli, hal ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan oleh praktisi pendidikan Muslim di Indonesia untuk mengoptimalkan pendidikan Islam utamanya bagi kader-kader Muslim yang berpotensi.
”Indonesia luas perlu dilakukan seleksi generasi muda yang cerdas agar mutu pendidikan lebih maksimal,”kata dia dalam acara seminar sehari dengan tema “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia”yang digelar The Islamic College Jakarta, Jakarta, Rabu (29/9).
Seyyed menuturkan, para praktisi pendidikan Islam di Indonesia dituntut menghadirkan teori pendidikan baru yang mengacu pada nilai luhur Islam. Sebab, selama ini teori-teori pendidikan yang diterapkan masih mengadopsi teori barat.
Selain itu, bangsa Indonesia didorong mencetak para peneliti dan ilmuwan yang tampil di kancah internasional. Akan tetapi, upaya mewujudkan cita-cita tersebut tergantung pada kemampuan berijtihad menghadirkan konsep pendidikan Islam yang integral dan komprehensif.
Seyyed mengatakan, ruh pendidikan Islam terletak pada penguatan tauhid. Pendidikan dalam Islam tak menitik beratkan pada materi. Pendidikan dalam Islam diperuntukkan untuk meraih tujuan terbaik berdasarkan tuntunan Rasulullah.
Namun demikian, tak kalah penting unsur mendasar dalam pendidikan adalah praktek dengan melaksanakan hal terbaik tersebut.”Kelebihan Indonesia tinggal dibina secara maksimal agar mencapai hasil terbaik,” kata dia.