Rabu 15 Sep 2010 06:27 WIB

Mahmud Salamah, Bocah Gaza Penghapal Alquran

Red: irf
Mahmud Ahmad Salamah
Foto: infopalestina
Mahmud Ahmad Salamah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Mahmud Ahmad Salamah bocah kelas lima SD memulai kehidupannya bersama Alquran sejak usia empat tahun. Ia membuka mushaf Alquran dengan tepat tanpa bantuan siapapun. Salamah yang kini berusia 11 tahun mulai menghapal Alquran dengan dorongan orang tuanya.

Hanya dua hari setelah ia mulai ikut resmi menghapal Alquran di masjid Ar-Rahmah di kampung Al-Amal barat Khan Yunis, Allah memanggil nyawa orang tuanya. Tinggallah si yatim kehilangan orang tuanya dan berhenti menghafal Alquran. Namun tak lama, semangat dan cita-citanya menghafal Alquran menggelora dengan dorongan salah satu kawannya di kelas tiga saat itu.

Ahad lalu (12/9) Mahmud Salamah adalah di antara para hufadh (penghapal Alquran) yang paling menonjol dalam menerima penghargaan dalam acara wisuda 24 ribu penghafal Alquran selama tahun ini. Mahmud kemudian ikut dalam halaqah hifdhul quran di masjid Abu Dzar Al-Ghifari di barat Khan Yunis.

Ia menyelesaikan menghapal Alquran secara penuh selama 9 bulan antara 1 Desember 2007 hingga 31 Agustus 2008 dan masuk dalam daftar ensiklopedi hufadh di Gaza sebagai penghafal terkecil. Ia mendapatkan pernghargaan dari Dinas Wakaf dan Urusan Agama dan PM Palestina Ismail Haniya.

Kedua orang tuanya adalah guru yang mendorongnya menghapal Alquran. “Kakek saya mendorong saya menghapal Alquran, demikian juga ayah dan ibu saya mendorong hal yang sama,” ungkap dia. "Saya mulai menghapal Alquran dengan bertahap. Saya mulai dari surat-surat pendek dan mudah. Saya menemukan beberapa kesulitan ketika surat panjang. Tapi kemudian terbiasa dan menjadi mudah,” kata dia menambahkan

Dunia lain

Mahmud pun kembali menceritakan pengalamannya. "Saat memegang mushaf saya merasa berada di dunia lain, dunia Islam, dunia agama, kehidupan hakiki. Saya nasihati generasi sekarang agar peduli dengan menghapal Alquran karena ia sumber kekuatan dan akan mendatangkan kemenangan pasti,” tutur dia. Mahmud menjadi terkenal di masjid tempatnya shalat. Ia dipanggil 'maulana' dan dicintai oleh semua orang. Mereka mencium keningnya. Mahmud terlahir dengan jantung berlubang.

sumber : infopalestina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement