Rabu 15 Sep 2010 01:17 WIB

Gereja Ohio Kritik Kecurigaan Berlebihan Warga AS Terhadap Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Deborah C Lindsa
Foto: Al Arabiya
Deborah C Lindsa

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Pembatalan hari pembakaran Quran oleh Terry Jones Sabtu lalu, membuat sebuah gereja di Ohio mengkritik warga AS yang dianggapnya telah mengalami gelombang ketakutan dan kecurigaan terhadap Islam. "Sangat beralasan, bagian dari iman, orang-orang yang tidak setuju dengan apa yang mereka rasakan tentang pembangunan masjid di kawasan ground zero. Meski demikian hal itu tidak membenarkan adanya gelombang ketakutan dan kecurigaan yang melanda warga AS selama 10 hari terakhir," papar Rev Deborah C Lindsa, Menteri urusan Sipiritual, Gereja First Community Church, Columbus, Ohio seperti dikutip dari alarabiya, Selasa (14/9).

Rev Lindsa menyatakan apa yang dilakukan Jones dengan mengatasnamakan gereja merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan dalam ajaran Kristen. "Saya meyakini, ajakan itu tidak pernah ada dalam Injil, tidak pula diajarkan oleh Yesus Kristus," kata dia. Dia pun mengkritik cara Jones yang dinilainya tidak memahami arti perdamaian dan tidak berusaha membangun jembatan pemahaman antara Islam dan Barat.

Dalam khutbahnya, Lindsa juga menjelaskan tidak ada satupun cerita peperangan yang membenarkan pembakaran terhadap kitab suci. "Jika ada seseorang di ruangan ini yang pernah terpikir untuk membakar Alquran, lihat Injilmu dan baca surat Mazmur ayat 137 dan lihatlah ada ayat yang tidak membuat kita nyaman," paparnya. Dia menambahkan seperti halnya Injil, Alquran juga memaparkan ayat yang berisikian perdamaian, kepedulian terhadap sesama, mencintai Tuhan, dan keadilan.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement