Selasa 14 Sep 2010 23:54 WIB

Pengacara Australia Bakar Alquran dan Injil Sekaligus

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Alex Stewart, pengacara asal Australia, mengisap gulungan Alquran dan Injil yang dibakar layaknya rokok.
Foto: splash news
Alex Stewart, pengacara asal Australia, mengisap gulungan Alquran dan Injil yang dibakar layaknya rokok.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Aksi pembakaran Quran tidak hanya terjadi di AS. Di Australia, seorang pengacara bernama Alex Stewart membakar salah satu halaman Quran dan Injil. Aksi itu bahkan ia rekam dan selanjutnya diunggah via jejaring video, Youtube. Alasan pembakaran disebabkan rasa kekecewaan pengacara tersebut lantaran Terry Jones membatalkan rencana Hari Pembakaran Quran sedunia dalam usaha memperingati tragedi 9/11.

Stweart yang berkerja untuk Queensland University of Technology mengatakan,"mana yang lebih baik membakar Quran atau Injil,". Sebelum membakarnya, Stewart, seperti yang diperagakan dalam video itu, mengangkat terlebih dahulu dua buah lembar kertas yang berasal dari Quran dan Injil. Selanjutnya, kertas itu digulung selayaknya rokok lalu dia bakar dan diisapnya sembari mengatakan," TUhan,".

Selama seminggu video itu terputar di Youtub sebelum akhirnya dihapus. "Dengan segala hormat, apakah lembaran itu seperti Quran atau Injil, bakarlah. Video ini hanyalah video lelucon tentunya," kata dia. Stewart merupakan anggota kelompok Ateis di Brisbane, dalam investigasi terhadapnya Steawrt mengaku tidak mengkonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang.

Sementara itu, pihak kampus mengaku terkejut dengan prilaku Stewart. Secara mendalam, pihak kampus meminta maaf dan meminta komunitas muslim tidak bereaksi dengan aksi provokasi tersebut. "Pihak kampus begitu sedih dan kecewa dengan insiden yang seharusnya tidak terjadi," ungkap juru bicara Queensland University of Technology, Peter Coaldrake.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden Asosiasi Muslim Australia  Sheik Muhammad Wahid menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Menurut dia, insiden pembakaran seharusnya tidak terjadi. Karena itu, dirinya meminta komunitas muslim Australia untuk tidak terprovokasi."Insiden ini hanyalah menciptakan perpecahan dan ketidakharmonisan antara umat beragama di Australia," paparnya.

sumber : Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement