REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan adanya ormas Islam yang telah melaksanakan Hari Raya Idul Fitri hari ini. Menurut dia, ormas tersebut seharusnya mengikuti putusan pemerintah yang menetapkan 1 syawal 1431 H jatuh pada Jum'at 10 September 2010. "Saya kira mereka harus diberikan sosialisasi metode yang telah ditetapkan. Metode yang mereka gunakan tidak sesuai dengan standar yang telah digunakan bersama," ungkap Ketua MUI, Ma'ruf Amin kepada republika.co.id hari ini.
Karena itu, Ma'ruf akan terus mendorong untuk terus terjadi dialog antar ormas Islam. Dialog yang dimaksud diharapkan mampu menyelaraskan perbedaan. "Tentu MUI akan mendorong terjadinya dialog antar ormas seperti yang diharapkan Kementerian Agama," katanya.
Ma'ruf juga mengatakan, apabila terjadi perbedaan Hari Raya Idul Fitri masyarakat diminta saling menghormati dan menghargai satu sama lain. "Perlu dukungan dan peran aktif pemerintah terutama pihak kepolisian menjaga keamanan dan kenyamanan perayaan Idul Fitri. Baik pada saat pelaksanaan malam takbiran ataupun ketika shalat Idul Fitri didirikan," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya Jamaah Nasbandiyah, Padang, Sumatera Barat dan An-Nasser Makassar, telah melaksanakan shalat Ied, Rabu (8/9).