REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Untuk kali kedua, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberi pidato selamat menunaikan ibadah Ramadhan bagi umat Muslim Amerika dan seluruh dunia. Seperti tahun sebelumnya, pidatonya kali ini pun ditanggapi dengan pro dan kontra.
Di negerinya, yang kini sedang "hangat" dengan kontroversi pembangunan masjid di dekat Ground Zero, ia disebut sebagai "tak tahu diri". Pernyataannya bahwa, "Islam akan selalu menjadi bagian dari Amerika dan Muslim juga turut memberi kontribusi bagi negeri" dibentrokkan dengan kejadian 11 September 2001. "Apakah dia lupa dengan dua pesawat yang ditabrakkan dan meruntuhkan gedung itu," tulis seorang blogger.
Sedang di luar negeri, pidatonya dicemooh hanya sebagai lip service belaka. Walau banyak tokoh Muslim menganggap pidato ini adalah bentuk keramahan baru Amerika pada dunia Islam.
Berikut ini pidato Obama tentang Ramadhan, seperti dirilis Gedung Putih:
Atas nama rakyat Amerika, Michelle dan saya ingin mengucapkan selamat terbaik kami untuk Muslim di Amerika dan di seluruh dunia. Ramadhan Kareem.
Ramadan adalah saat ketika umat Islam di seluruh dunia merenungkan kebijaksanaan dan bimbingan yang datang dengan iman, dan tanggung jawab baik terhadap orang lain, juga terhadap Tuhan. Ini adalah saat keluarga berkumpul, bersama teman-teman berbuka bersama, serta saling berbagi makanan.
Tapi Ramadan juga merupakan waktu pengabdian intens dan refleksi - saat ketika umat Islam berpuasa pada siang hari dan berdoa sepanjang malam, ketika umat Islam memberikan dukungan kepada orang lain untuk meningkatkan peluang dan kesejahteraan bagi masyarakat di mana-mana. Kita semua harus ingat bahwa dunia yang kita ingin membangun - dan perubahan yang kita ingin membuat - harus dimulai dari dalam hati kita sendiri, dan masyarakat kita sendiri.
Tradisi ini mengingatkan kita pada prinsip-prinsip yang kita yakini bersama, dan peran Islam dalam memajukan keadilan, kemajuan, toleransi, dan martabat semua manusia. Ramadhan adalah perayaan iman yang dikenal keragaman dan kesetaraan ras ini.
Dan di sini di Amerika Serikat, Ramadhan merupakan peringatan bahwa Islam selalu menjadi bagian dari Amerika dan bahwa Muslim Amerika telah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk negara kita. Dan hari ini, saya ingin mengucapkan selamat saya yang terbaik untuk 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia - dan keluarga serta teman-teman Anda- sebagaimana Anda semua menyambut awal Ramadhan.
Saya berharap untuk bisa berbuka puasa bersama untuk merayakan Ramadhan di sini di Gedung Putih pada akhir pekan ini, dan bersama-sama Anda dibulan yang diberkati ini.
Semoga damai Tuhan selalu bersama Anda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
