Ahad 08 Aug 2010 02:33 WIB

Wujudkan Pameran Permanen Mushaf Alquran

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia didorong memiliki pameran permanen guna mempromosikan hasil produksi mushaf anak bangsa. Menurut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Nasaruddin Umar, Indonesia sebagai negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia sepatutnya mempunyai wadah menyosialisasikan Alquran ke masyarakat.

”Masa komunitas Muslim terbesar tidak ada arena khusus perkenalkan mushaf-mushaf Alquran,”ujar dia saat membuka Festival Muslim dan Pameran Mushaf Alquran Terbesar di Dunia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penerbit Mushaf Alquran Indonesia (APQI), Thamrin City, Jakarta, Sabtu (7/8).

Nasaruddin menuturkan, cetakan mushaf Alquran yang diterbitkan penerbit dalam negeri tidak kalah menarik dengan terbitan luar negeri terutama timur tengah. Mushaf Alquran dalam negeri memiliki beberapa keistimewaan antara lain format cetakan yang dibuat warna-warni untuk memudahkan belajar tajwid dan memperbaiki bacaan Alquran.

Selain itu, Mushaf lokal dilengkapi dengan terjemahan kata perkata-perkata yang membantu upaya mendalami makna Kitab Suci umat Muslim. Nasaruddin optimistis, ke depan pameran seperti ini akan berkonstibusi dalam upaya mencerdaskan masyarakat. Apalagi, kondisi ini didukung dengan gairah penerjamahan kitab-kitab tafsir Alquran yang menggeliat dalam lima tahun terakhir.

Tak hanya itu, beragam multimedia modern menghadirkan khazanah-khazanah Islam dalam format ringkas dan sederhana. Sehingga diharapkan umat akan memperoleh kemudahan untuk mempelajari dan mendalami Alquran.”Di masa mendatang tidak ada alasan lagi untuk tidak mendalami Alquran karena semua media telah tersedia,”kata dia.

Lulung Lunggana, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang juga Dewan Pembina APQI, mengemukakan festival dan pameran ini adalah momen tepat menyosialiasikan Alquran ke masyarakat. Sebab itu, even ini harus dijadikan sebagai ajang mencerdaskan Umat memalui pendalaman Alquran.

Lulung berharap, festival dan pameran Mushaf Alquran perdana akan terus berlanjut dan diadakan secara berkesinambungan setiap tahun. Bahkan, perlu diupayakan agar acara serupa tidak diadakan menjelang bulan Ramadhan saja akan tetapi juga diselenggarakan di luar bulan puasa. “Acara ini positif sehingga perlu didukung oleh semua pihak,”ungkap dia.

Ketua Umum APQI, Ali Mahdami mengatakan, Festival Muslim dan Pameran Mushaf Alquran Terbesar di Dunia berlangsung sebulan penuh mulai 7 Agustus-7 September. Konsep yang diusung terbilang baru karena diadakan di Mall yang selama ini identik dengan duniawi.

Berbagai acara akan turut memeriahkan even ini di antaranya pentas seni Islami, bedah buku, talkshow, dan seminar. Dia berharap, pelaksanaan festival berikutnya akan lebih baik dan memberikan manfaat bagi umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement