Jumat 23 Jul 2010 23:51 WIB

Wapres: Standarisasi Halal Jangan Sulitkan Pelaku Industri

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Siwi Tri Puji B
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Wakil Presiden Boediono meminta kepada seluruh pihak yang terkait dengan standardisasi halal agar tak sampai menyulitkan pelaku industri. Penetapan standar halal tersebut juga harus dilakukan secara transparan dan jangan menjadi beban baru bagi pelaku usaha.

Hal ini disampaikan oleh Boediono dalam acara pembukaan Indonesia International Halal Business & Food Expo di JCC, Jumat (23/7). "Standar halal penetapannya harus transparan, efisien, tidak menambah beban baru karena yang menanggung beban akhirnya adalah konsumen," ujar Boediono.

Artinya, katanya, dengan adanya sertifikasi halal justru tidak membuat produk bersertifikasi halal menjadi lebih mahal. Pasalnya, saat proses pembuatan sertifikasi tersebut tak efisien dan boros, rakyat sendiri yang akan mekngalami kerugian. Karena, lanjutnya, konsumen yang anggarannya terbatas tak akan mempertimbangkan kehalalan suatu barang. Sebab, si konsumen tersebut akan memilih barang yang murah saja. Apalagi, mengingat Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar bagi produk halal di dunia.

Boediono juga mengharapkan Indonesia harus berperan penting dalam menentukan dan menetapkan standar halal dunia. Indonesia pun jangan hanya menjadi pasar bagi produk halal, namun harus menjadi pemain dunia. "Dalam produk halal, kita tak hanya menjadi konsumen yang baik. Kita juga harus menjadi pemain dan memasok dunia," serunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement