Selasa 29 Jun 2010 04:06 WIB

Terkait Video Porno, PP Aisyiyah Ajak Masyarakat Kembali ke Aturan Moral

Rep: my1/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Beredarnya video porno yang diperankan mirip artis baru-baru ini, membuat organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah mengajak masyarakat kembali ke aturan moral. Hal ini lantaran dampak negatif dari video tersebut sudah mulai dirasakan.

Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Chamamah Soeratno mengatakan, Aisyiyah akan berpikiran makro dalam menanggapi fenomena tersebut. Beredarnya video porno, ujarnya, menunjukkan orang tak lagi mengindahkan norma-norma aturan bangsa dan agama. "Video porno itu sudah jelas tidak disetujui aturan bangsa, apalagi aturan agama, " ujarnya dalam temu media, di Yogyakarta, Senin (28/6).

Diungkapkannya, dampak negatif dari beredarnya video tersebut mulai banyak dibicarakan terutama dalam pemberitaan media. Video tersebut, ujarnya, telah memberi pelajaran negatif untuk anak-anak. "Dari yang saya baca, banyak orang yang mendapat pelajaran untuk meniru. Anak-anak sudah mulai meniru adegan dalam video, " ujarnya.

Lantaran hal itu, pihaknya menghimbau agar para orang tua memperhatikan generasi muda. Hal ini lantaran, menurutnya, generasi muda mudah dipengaruhi fenomena sekitar. "Anak-anak itu mudah terangsang dengan pemberitaan di media, mereka ingin tahu, " terangnya.

Untuk itu, ujarnya, Aisyiyah mengambil sikap dengan mengajak masyarakat kembali ke aturan moral. Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek negatif dari video tersebut. "Kita harus cerminkan melalui tindakan agar mengurangi efeknya, " ujar Siti.

Terkait persoalan moral tersebut, Muktamar Aisyiyah ke-46 akan menyorotinya. Akan tetapi, diungkapkan Siti, persoalan moral yang akan dibahas tersebut dalam cakupan luas. "Kita akan bahas terkait dengan kejujuran dan masalah moral lain seperti korupsi yang semuanya dihadapi Aisyiyah, " ungkapnya.

Ditambahkannya, persoalan moral tersebut juga mencakup kehidupan beragama. Saat ini, ungkapnya, kehidupan antar agama yang harmonis sudah mulai terkikis. "Jangankan beda agama, yang sesama agama saja bisa bertengkar. Untuk itu, Muktamar akan usahakan untuk memecahkannya, " imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement