Sabtu 26 Jun 2010 05:07 WIB

Bahan Bakar Habis, Mulai Sore Ini Listrik di Gaza Mati Total

Gaza gelap
Foto: infopalestina
Gaza gelap

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--Ir. Kan’an Ubaid, wakil direktur otoritas listrik di Gaza mengatakan, pembangkit listrik di Gaza akan menghentikan operasinya mulai Jum’at sore ini (25/6) menyusul habisnya persediaan bahan bakar di sana.

Dalam pernyatan persnya Kamis (24/6) Ubaid menuding pemerintah Fatah berada di balik kelangkaan bahan bakar ini. Ubaid membantah tuduhan pihak Fatah bahwa perusahan pembangkit listrik Gaza tidak mengirimkan dana yang mereka kumpulkan dari warga Gaza untuk membeli solar.

Ia menjelaskan, badan otoritas listrik Gaza telah mengirimkan sejumlah uang sebanyak dua juta dolar kepada pemerintah Fatah di Tepi Barat. Dalam hal ini Ubaid menganggap departemen keuangan Ramallah bertanggung jawab atas berlanjutnya krisis di Gaza.

Wawancara khususnya dengan infopalestina, Ubaid mengatakan, Gaza sedang menghadapi krisis listrik akibat dananya disunat pemerintah Ramallah, akibatnya pasokan bahan bakar tak mencukupi untuk membangkitkan mesin listrik satu-satunya yang ada di Gaza.

Sebelumnya, Zionis sudah menyunat pasokan bahan bakar dari jumlah yang diizinkan masuk Gaza, dari 2200 kubik menjadi 700 kubik saja perpekan. Akibatnya daya yang dihasilkan terus menurun. Kurang dari 25 megawatt dari biasanya 50 megawatt. Kondisi ini tentu berdampak pada sektor riil di masyarakat seperti kesehatan, pendidikan dan perdagangan.

Pemerintah Ramallah tidak komitmen dengan kesepakatan dan inisiatif sejumlah sumber independen yang meminta keputusan solar Gaza dipenuhi. Pihak perusahaan yang berada di Gaza belum pernah menghentikan apa yang diinginkan pemerintah Ramallah, melalui perusahaan listriknya.

Dalam pada itu, Ubaid meminta semua pihak mendesak departemen keunganan Ramallah agar menghentikan aksinya yang sangat merugikan, terutama bagi anak-anak sekolah tingkat menengah dan sejumlah pasien di rumah sakit yang sangat membutuhkan aliran listrik di Gaza.

sumber : info palestina
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement