Rabu 02 Jun 2010 02:06 WIB

Dukung Fatwa Mati Salman Rushdie, Yusuf Islam Ditentang Politisi Australia

Senat Partai Buruh Demokrat, Tony Zegenhagen
Foto: DIGITAL JOURNAL
Senat Partai Buruh Demokrat, Tony Zegenhagen

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND--Ketua tim Senat Partai Buruh Demokrasi (DLP) dari Queensland, Tony Zegenhagen, geram mengetahui Australia membuka pintu kepada Yusuf Islam yang akan melakukan konser di negeri kanguru itu. Alasan Tony, penyanyi asal Inggris itu pernah menyerukan hukum bakar sampai mati terhadap Salman Rushdie, pengarang buku Ayat-Ayat Setan.

Tony adalah figur publik terkini Australia yang mempertanyakan keputusan pemberian visa oleh pemerintah federal kepada Yusuf Islam. Dalam sebuah keterangan pers dari kantornya, Tony mengatakan, "Yusuf Islam tidak diterima di Queensland dan tidak seharusnya menerima visa Australia. Australia telah menyambut musisi Islam yang menyarankan hukum bakar terhadap pengarang buku Salman Rushdie."

Pengarang yang dimaksud Tony adalah pengarang Inggris berdarah India yang pada tahun 1988 menulis buku "Ayat-Ayat Setan" berisi tentang penggambaran rasul Muhammad dalam versi negatif. Pada 1989, Ayatollah Ruhullah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran, mengeluarkan fatwa hukum mati terhadap Salman Rushdie. Rushdie menghabiskan bertahun-tahun dalam perlindungan dan selamat dari sejumlah percobaan pembunuhan.

Pernyataan Tony sebagai anggota senat memperkuat posisi DLP. Sebelumnya, melalui salah satu kolega senat di parlemen negara bagian Victoria, Pete Kavanough, DLP juga menegaskan penyanyi tersebut mustinya dilarang masuk ke Australia.

Menurut laporan yang dirilis Fairfax news, Peter meyakini Yusuf harus membuat pernyataan publik bahwa ia tidak mendukung pembunuhan terhadap seseorang yang menyatakan pendapatnya. Dalam keterangan pers ia berkata, "Queensland tidak membutuhkan kunjungan dari penyeru kekerasan ekstrimisme. Kecuali ia menyatakan tak mendukung perbuatan keji itu, ia tidak seharusnya diizinkan masuk Australia."

"Kami beruntung dunia industri menawarkan rentang artis luas yang mencerminkan peran baik. Fanatik macam Yusuf Islam tak termasuk di dalamnya. Alih-alih mengunjungi konser Yusuf Islam, saya sarankan warga Queensland mengeluarkan uang untuk penyanyi lain yang menghormati kebebasan berbicara dan kehidupan manusia.

Dari Victoria, Peter juga melayangkan surat kepada Menteri Imigrasi, Chris Evans, yang berisi menteri mesti menolak menerbitkan visa bagi penyanyi tersebut. Yusuf Islam dijadwalkan akan manggung di Melbourne, Perth, Adelaide, Sydney dan Brisbane pada Juni ini.

sumber : Digital Journal
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement