REPUBLIKA.CO.ID,WARSAWA--Sebagian warga Kristen tradisional Eropa masih merasa asing dengan hadirnya Islam. Setidaknya, fenomena ini terlihat di ibukota Polandia, Warsawa. Mereka kini menjadi pendukung gerakan yang terus berupaya untuk memusuhi Islam. Secara gigih, mereka juga terus memrotes rencana pembangunan masjid di salah satu sudut kota Warsawa.
Seperti dilaporkan Global Post, kelompok anti-Islam ini terus mneriakan slogan agar menghentikan dinamika Islam. Mereka juga terus menempel poster bertuliskan 'Stop Islamisasi'. Saat ini, di Polandia terdapat sekitar 30 ribu Muslimin dari total jumlah penduduk 38 juta.
Kini, Islam memang sudah menjadi bahan perdebatan publik di negara tersebut. "Kami menginginkan debat terbuka," kata Piotr Slusarczyk, salah satu aktivis gerakan anti-Islam. Dia pun mengaku khawatir radikalisme bakal tumbuh jika Islam dibiarkan berkembang di negaranya.
Pandangan ini pun langsung disanggah Samir Ismail, seorang doktor keturunan Kuwait-Palestina yang sudah 20 tahun tinggal di Polandia. Kini dia juga menjadi pemimpin Liga Muslim Polandia. Menurut Samir, dengan jumlah pemeluk sekitar 10 ribu orang di Warsawa, umat Islam kini sudah perlu memiliki masjid untuk beribadah.
Dengan reaksi dari kelompok anti-Islam, pihaknya pun mengaku harus bersikap lebih hati-hati. "Kami tidak ingin menciptakan kesalahpahaman," ujar dia kepada koran setempat Gazeta Wyborcza. Kata Samir, umat Islam di Polandia kini mulai menyadari keberadaannya belum bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat di Polandia.