Selasa 18 May 2010 03:37 WIB

DPR Minta Maskapai Haji Hanya Ambil Keuntungan 5 Persen

Rep: muhammad bachrul ilmi/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding meminta calon maskapai haji tahun ini tidak mengambil keuntungan terlalu besar pada level 10 persen. Maskapai diminta hanya mengambil keuntungan dari angkutan haji per jamaah hanya lima persen.

Hal itu untuk menekan biaya transportasi udara sehingga ongkos naik haji (ONH) tahun ini diharapkan tidak naik. ‘’Saya kira lima persen itu sudah untung besar buat maskapai karena dari 211 ribu jamaah. Ini apalagi pakai dolar,’’ katanya usai Raker Komisi VIII DPR bersama Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Senin (17/5).

Menurut Karding, komisi VIII berharap ongkos haji tahun ini minimal tidak naik. Bahkan, bila dimungkinkan, ONH tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Untuk merealisasikannya, efisiensi dan optimalisasi seluruh komponen penyelenggaran ibadah haji perlu terus didorong. ‘’Tujuan kita di Komisi VIII adalah kita ingin ongkos hai tahun ini tidak naik. Sukur-sukur turun sehingga bisa mengurangi beban jamaah,’’ katanya.

Karding menyebutkan, terdapat sejumlah komponen biaya transportasi udara yang bisa dihilangkan dan dikurangi agar tarif angkutan haji bisa lebih efisien. Di antaranya adalah biaya seragam dan pelatihan bagi pramugari. ‘’Biaya seragam untuk pramugari saya kira terlalu besar dan seharusnya bisa diefisiensikan,’’ katanya.

Dalam dokumen Kementerian Perhubungan, Garuda menetapkan biaya seragam dikenakan pada masing-masing jamaah haji sekitar 3,2 dolar AS atau Rp 30.400 per jamaah menggunakan kurs 1 dolar AS setara Rp 9.500. Dengan jumlah 211 ribu jamaah haji, maka total dana untuk pengadaan seragam bagi pramugari diperkirakan mencapai 675.200 dolar AS atau Rp 6,41 miliar. ‘’Komponen biaya seragam ini bisa ditekan lagi,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement