REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Michelle Davies memperkarakan sebuah Katolik Ellesmere Port Catholic High School di Cheshire, karena memerintahkan para siswinya berpakaian ala Muslimah saat berkunjung ke Masjid Al Rahma, Toxteth, Liverpool.
Amy Owen, 14 tahun, anak Davies, bersama teman-teman perempuannya diperintahkan untuk menutup kepala mereka dan memakai celana panjang atau legging untuk menghormati tuan rumah mereka, para Muslim. Tapi Davies keberatan, dan mengatakan bahwa dia tidak ingin putrinya untuk 'berpakaian seperti seorang Muslim'. Atas penolakan itu, Amy dinyatakan "membolos" untuk salah satu mata kegiatan di sekolah itu. Label inilah yang membuat Davies meradang dan melaporkan pada pihak berwenang.
Davies menuduh sekolah melakukan diskriminasi terhadap murid non-Muslim. "Ini seperti mereka meletakkan senjata ke kepala Anda - dan membuat pilihan, Anda pergi ke masjid, atau ini meledak," kata wanita 34 tahun itu.
Ia menyatakan tak menyukai pakaian ala Muslim. "Aku lebih baik tak memiliki anak perempuan jika harus berpakaian seperti itu," ujarnya.
Peter Lee, kepala Ellesmere Port Katolik High School di Cheshire, memberitahu bahwa keuskupan lokal menginginkan para siswa untuk memiliki pemahaman tentang agama-agama lain. Kunjungan ke masjid adalah salah satunya, sekaligus untuk melengkapi mata pelajaran geografi.
Dia menambahkan, ada dua alasan kunjungan itu. Pertama, katanya, skema kerja dalam pelajaran agama membutuhkan anak-anak untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang agama-agama dunia lainnya. "Yang kedua adalah bahwa sekolah ini mempromosikan toleransi dan saling pengertian. Hal ini penting sebagai kohesi masyarakat," ujarnya.