BOGOR--Pesantren Darul Muttaqien di Desa Jabonmekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) dikunjungi delegasi peserta Konferensi Perubahan Iklim Negara Muslim dari puluhan negara. Pesantren ini dipilih karena kiprahnya pada konservasi alam dengan mengembangkan penghijauan hingga Provinsi Banten.
"Kegiatan penghijauan yang kita lakukan tidak hanya dilakukan di Bogor, namun juga di kawasan Banten Selatan yaitu di daerah Cikeusik, Kabupaten Pandeglang," kata Pengasuh Pesantren Darul Muttaqien KH Mad Rodja Sukarta di Bogor, Ahad. Ia menjelaskan, setiap tahun pihaknya mengirim santri kelas akhir (kelas tiga Madrasah Aliyah/MA) ke Cikeusik untuk program jelajah alam dan peduli lingkungan.
Di kawasan tersebut, KH Mad Rodja tengah mengembangkan Pesantren An-Nahl sebagai pesantren binaan. Pesantren tersebut akan dijadikan sebagai salah satu pusat pengembangan konservasi.
"Di Cikeusik rencananya kami akan mengembangkan budidaya tanaman sengon dengan melibatkan petani lokal. Program ini diharapkan mendatangkan dua keuntungan, yakni secara ekologi dan ekonomi," katanya.
Pesantren Darul Muttaqien yang diasuh tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Bogor KH Mad Rodja Sukarta, Jumat (9/4) sore, dikunjungi delegasi Konferensi Perubahan Iklim Negara Muslim. KH Mad Rodja Sukarta menerima langsung delegasi yang terdiri atas ahli lingkungan, ilmuwan, dan ulama dari 23 negara seperti, Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Malaysia, India, Afrika, Arab Saudi, Iran, Kuwait, Mesir, Inggris dan Indonesia, yang hadir dalam konferensi tentang aksi umat Islam untuk menghadapi tantangan perubahan iklim itu.