ANTWERPEN--Kalau kota Almere dan Den Haag di Belanda baru akan mengeluarkan larangan penggunaan jilbab karena partainya Geert Wilders menang pilkada di sana, kota Antwerpen di provinsi Flandria, Belgia, sudah tiga tahun ini melarang penggunaan jilbab. Warga setempat, seperti ditulis harian De Pers, dilarang mengenakan busana Muslim tersebut di instansi-instansi umum dan pemerintah.
Antwerpen adalah kota berpenduduk Muslim terbesar di provinsi Flandria. Berbeda dengan di Belanda, di sana ide pelarangan ini bukan datang dari partai kanan, tapi partai kiri: Partai Sosialis. Mereka yang pro pelarangan jilbab mengatakan ingin menjunjung kebebasan memilih. Muslima remaja ditekan oleh budaya dan orang tua untuk keluar rumah menggunakan jilbab. Mereka beranggapan seharusnya para remaja putri itulah yang memilih sendiri apa yang mereka ingin kenakan.
Selama tiga tahun ini apa yang berubah di Antwerpen? Beberapa anak perempuan akhirnya bersekolah di luar kota Antwerpen yang tidak ada larangan jilbab. Beberapa lagi dipaksa harus sekolah di rumah, tidak boleh keluar. Namun sebagian besar tetap pergi ke sekolah dengan jilbab lalu di dalam sekolah buka jilbab. Sepertinya Antwerpen tidak terlalu ribut mengatasi pelarangan ini, walau diskusi mengenai hal ini masih sensitif dibicarakan.