Jumat 04 Feb 2022 22:20 WIB

Penangkapan Petinggi NII Timbulkan Efek Jera

Polisi menangkap sejumlah petinggi NII.

Rep: Ari lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Penangkapan Petinggi NII Timbulkan Efek Jera. Foto:  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat peluncuran Pendanaan Online Jawa Barat (Panon Jabar), di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung (31/1/2022). Panon Jabar ditujukan guna mempermudah dan memberikan keamanan bagi peserta pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan pendanaan secara daring.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Penangkapan Petinggi NII Timbulkan Efek Jera. Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat peluncuran Pendanaan Online Jawa Barat (Panon Jabar), di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung (31/1/2022). Panon Jabar ditujukan guna mempermudah dan memberikan keamanan bagi peserta pengadaan barang dan jasa untuk mendapatkan pendanaan secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi jajaran Polres Garut, Polda Jabar, dan BNPT yang telah menangkap tiga petinggi organisasi terlarang Negara Islam Indonesia atau NII. 

"Saya apresiasi BNPT dan Polda Jabar, serta Polres Garut yang telah menangkap tiga orang petinggi NII," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (4/2). 

Baca Juga

Sodikin, Jajang, dan Ujer, warga Kabupaten Garut yang mengaku sebagai jenderal NII itu ditangkap kepolisian dan dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polres Garut, Kamis (3/2). Ketiganya berperan besar dalam menyebarkan paham radikal di media sosial, maupun secara langsung. 

"Tiga orang ini mengaku jenderal NII.Mereka sudah melakukan banyak baiat di pesantren dan masyarakat awam," katanya.

Emil berharap peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak main-main dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yang sudah menjadi landasan negara. 

"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan memberi efek jera," kata Emil. 

Menurutnya, Pancasila sudah sangat akomodatif terhadap keberagaman Indonesia, termasuk dalam dakwah Islam. Dengan demikian tak perlu lagi ada konsep-konsep diluar kepancasilaan. 

"Pancasila sudah sangat akomodatif, maka tak perlu lagi ada konsep-konsep lain diluar itu," katanya.

Emil pun mendorong kepolisian untuk terus mencari pihak-pihak yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI. 

"Saya dukung kepolisian untuk terus mencari seluas-luasnya mereka yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement