Ahad 15 Apr 2018 12:09 WIB

Hari Kesiapsiagaan Bencana Dihadiri Filantropi Islam

Peran filtropi dan ormas Islam tangani bencana dipuji

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
PKPU Human Initiative berpartisipasi dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang diperingati pada 26 April 2017.
Foto: pkpu
PKPU Human Initiative berpartisipasi dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang diperingati pada 26 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar kegiatan sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di car free day (CFD), Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (15/4). Peringatan pertama HKB ini banyak dihadiri filantropi dan Ormas Islam yang juga turut bergerak dalam penanganan bencana.

Kegiatan ini dimulai dengan senam pagi, kemudian pawai untuk menjaring komitmen HKB, sosialisasi dan penjelasan tentang HKB, stand up comedy, dan penandatanganan komitmen bersama.

Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BNPB, Bernardus Wisnu Widjaja mengatakan bahwa banyak kepedulian masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana. Karena itu, dalam kegiatan ini hadir peserta dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tanggap Bencana, Aksi Tanggap Bencana (ACT), badan usaha, serta Palang Merah Indonesia (PMI),

Menurut dia, awalnya hanya dibatasi 500 orang untuk datang ke kegiatan. Tapi, karena besarnya antusiasme masyarakat yang datang ternyata sampai 1.500 orang. "Seperti Muhammadiyah tadi membawa 300 orang. Terus LPBI NU juga. Ini yang penting dikomunikasi. Kuncinya di bencana itu harus inklusif parsitipatif," ujar Wisnu saat ditanya Republika.co.id usai mengisi talk show Siap Siaga Berbagi yang digelar Baznas.

Wisnu mengapresiasi dengan tumbuhnya badan tanggap bencana dari Ormas Islam dan juga Filantropi Islam. Namun, menurut dia, dalam pelaksanaan penanganan bencana tetap berada dibawah komando BNPB.

"Jadi itu bagus, setiap lembaga ada itu. Berarti mereka sudah mulai konsen dengan bencana. Tapi nanti dalam pelaksanaannya harus dengan satu perencanaan, satu kendali. Koordinasinya di kami," ucapnya.

Dalam hal ini, menurut Wisnu, BNPB seperti halnya konduktor dalam sebuah kelompok orkestra yang tugasnya memimpin sebuah pertunjukan musik melalui gerak isyarat, sehingga pemain musik mejadi kompak. Wisnu mengungkapkan, BNPB sangat terbantu dengan adanya Ormas Islam dan filantropi Islam.

"Sangat terbantu. Seperti kegiatan ini saja, dana saya kecil sekali. Mereka bergerak dengan dananya masing-masing. Yang penting kita membangun trust agar percaya pada kami. Makanya kita koordinasikan, kita ajak bicara kami," kata Wisnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement