Selasa 16 Jan 2018 16:50 WIB

ACT Kirimkan Tim ke Asmat untuk Bantu Korban Gizi Buruk

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi pengidap gizi buruk
Foto: Antara/Novrian Arbi
Ilustrasi pengidap gizi buruk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua banyak merenggut korban jiwa. Puluhan anak-anak di wilayah paling timur Indonesia ini meninggal dunia dan banyak yang masih membutuhkan bantuan.

Untuk itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak berdiam diri terhadap adanya KLB campak dan gizi buruk tersebut. Wakil Presiden ACT, M Ihsan Nurrohman mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menurunkan tim dari Jakarta menuju ke lokasi.

 

"Saya sudah intruksikan untuk utus tim dari pusat koodinasi dengan relawan kami di Papua untuk melakukan respons bantuan ke sana, baik dalam bentuk bantuan medis maupun pangan," ujarnya saat dihubungu Republika.co.id, Selasa (16/1).

 

Sebab, kata Ihsan, dalam situasi seperti yang terjadi di Asmat, biasanya yang paling dibutuhkan adalah bantuan medis dan pangan. "Biasanya dalam kondisi seperti ini mereka terganggu kebutuhan pangannya. Apalagi sekarang dalam keadaan kondisi gizi buruk," ucapnya.

 

Ia mengatakan, tim yang dikirimkan ke lokasi nantinya juga akan mencari informasi lebih dalam tentang kasus yang ada di Asmat. Selain itu, timnya juga akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain, sehingga tidak terjadi bentrokan program.

 

"Kami berharap karena ini sudah darurat, yang paling pasti kan bantuan medis dan bantuan pangan sekaligus. karena di sana juga krisis pangan," kata Ihsan.

 

Seperti diketahui, hingga berita ini diturunkan sebanyak 63 orang anak meninggal akibat kejadian luar biasa (KLB) campak disertai gizi buruk di Asmat dalam empat bulan terakhir. KLB tersebut terjadi di enam distrik di Kabupaten Asmat. Sejak September 2017 hingga kini, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement