Kamis 07 Dec 2017 13:40 WIB

Kota Kediri Belajar Zakat dari Kota Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pencapaian yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung menjadi inspirasi bagi Pemerintah Kota Kediri. Oleh karena itu, Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah beserta jajaran Baznas Kota Kediri datang ke Balai Kota Bandung untuk melakukan studi banding, Rabu petang (7/12). Rombongan tersebut diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial didampingi Ketua Baznas Kota Bandung Maman Abdurrahman.

Menurut Lilik, ia dan jajarannya datang ke Kota Bandung, karena ingin mempelajari tentang pengelolaan Baznas di Kota Bandung. Karena, Bandung dikenal sukses meningkatkan pendapatan zakat melalui gerakan Ayo Bayar Zakat. "Sebagai sesama pimpinan daerah, kami ingin belajar ke Bandung tentang pengelolaan Baznas," ujar Lilik.

Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial menyambut rombongan dengan tangan terbuka bersama Baznas Kota Bandung dan Bagian Kesejahteraan Rakyat serta Kemasyarakatan. Ia dengan senang hati, menerima siapa pun yang ingin bekerja sama maupun belajar demi kemajuan masyarakat di wilayah masing-masing.

Oded mengatakan, pemerintah kota banyak melakukan inovasi sosial, salah satunya di bidang zakat. Langkah yang dilakukan pemerintah kota adalah dengan melakukan intervensi regulasi melalui berbagai instrumen.

Pemerintah Kota Bandung pun, kata dia, mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Bandung tentang Gerakan Ayo Bayar Zakat, Instruksi Wali Kota Bandung tentang Pelaksanaan Zakat Profesi, Infaq dan Shadaqah bagi ASN Kota Bandung, serta Surat Edaran Sekretaris Daerah tentang Pelaksanaan Zakat Profesi bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

"Dulu sebelum ada regulasi itu pendapatan Baznas hanya Rp 400 juta setiap bulan. Sekarang setelah dikeluarkannya regulasi, rata-rata pendapatan zakat bisa mencapai Rp 2 miliar tiap bulan," kata Oded.

Pemerintah kota juga, kata dia, telah meluncurkan aplikasi Ayo Bayar Zakat yang bisa mempermudah warga membayarkan kewajibannya. Di aplikasi tersebut, orang bisa menghitung kewajiban zakatnya, hingga menyalurkan dana zakat ke lembaga amil zakat manapun yang diinginkan.

Selain melalui Baznas, ada pula program pemerintah bernama RW Mandiri. Program yang digagas Wakil Wali Kota Bandung itu menganjurkan masyarakat untuk memberikan infaq dan shadaqah di masjid terdekat yang lalu dikelola oleh RW.

"Program ini cukup sukses. Kini di tiap RW ada yang infaq dan shadaqahnya mencapai 150 juta setahun. Alhamdulillah, sudah ada 100 RW yang bergerak menjalankan program ini," kata Oded.

Sebagian dana tersebut, kata Oded, digunakan untuk perbaikan infrastruktur di wilayah-wilayah. Jadi, selain ada dana Perogram Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilahayan (PIPPK), warga bisa mendapatkan tambahan dana melalui dana infaq dan shadaqoh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement