Kamis 09 Nov 2017 10:33 WIB

30 Lembaga dari 15 Negara Konsolidasi Bahas Rohingya

ebih dari 30 lembaga kemanusiaan dari 15 negara hadir dalam acara Rohingya Consultation Meeting yang diadakan oleh AFAD (Disaster and Emergency Management Presidency), UNIW (The Union of NGOs of the Islamic World), dan Al Khidmat Foundation di Istanbul, Turki, (7/11).
Foto: pkpu HI
ebih dari 30 lembaga kemanusiaan dari 15 negara hadir dalam acara Rohingya Consultation Meeting yang diadakan oleh AFAD (Disaster and Emergency Management Presidency), UNIW (The Union of NGOs of the Islamic World), dan Al Khidmat Foundation di Istanbul, Turki, (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Lebih dari 30 lembaga kemanusiaan dari 15 negara hadir dalam acara Rohingya Consultation Meeting yang diadakan oleh AFAD (Disaster and Emergency Management Presidency), UNIW (The Union of NGOs of the Islamic World), dan Al Khidmat Foundation di Istanbul, Turki, (7/11). Ini adalah kolaborasi lembaga-lembaga yang concern terhadap isu Rohingya.

Dalam acara ini para peserta berbagi pengalaman dalam memberikan bantuan untuk Rohingya. Upaya ini dilakukan untuk mencari cara terbaik dalam membangun kolaborasi menghadirkan bantuan di lapangan. Sebagai salah satu peserta Rohingya Consultation Meeting, PKPU Human Initiative berbagi pengalaman dalam memberikan bantuan secara inklusif yang melibatkan banyak pihak di lapangan sejak tahun 2012.

“Bagi kami, bergerak sendiri memang dapat membuat kita cepat, tapi dengan bergerak bersama dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan,” ujar Presiden PKPU Human Initiative, Agung Notowiguno.

Di akhir acara Rohingya Consultation Meeting, seluruh peserta bersepakat untuk melakukan kolaborasi internasional agar dapat saling mendukung, mengurangi kekosongan bantuan, dan menghindari tumpang tindihnya bantuan di lapangan.

PKPU Human Initiative ditunjuk menjadi salah satu anggota komite dari tujuh organisasi yang akan menyiapkan segala hal agar konsorsium ini dapat berjalan dalam dua tahun ke depan.

“Konflik kemanusiaan yang menimpa Rohingya menggerakkan kepedulian kita. Saat ini yang perlu dilakukan adalah bergerak bersama. Tidak sekadar memberikan bantuan yang berdampak singkat, melainkan bersiap menghadirkan solusi ke depan untuk kehidupan yang lebih baik,” kata Agung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement