Jumat 24 Mar 2017 20:22 WIB

2017, Jadi Tahun Ekspansi Bazma Pertamina

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Agus Yulianto
Para peserta rapat koordinasi nasional (Rakornas) Yayasan Baituzzakah Pertamina, 23-24 Maret 2017 bertempat di Aula Kantor Pusat Pertamina.
Foto: dok Bazma Pertamina
Para peserta rapat koordinasi nasional (Rakornas) Yayasan Baituzzakah Pertamina, 23-24 Maret 2017 bertempat di Aula Kantor Pusat Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2017 ditargetkan menjadi tahun ekspansi Bazma Pertamina dalam memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di internal Pertamina. Organisasi pengelola zakat karyawan Pertamina ini telah berdiri selama 25 tahun, sejak 1992 didirikan. Awalnya bersama Badan Dakwah Islam (BDI), Bazma bersinergi mengelola dana zakat karyawan.

Hal itu diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Yayasan Baituzzakah Pertamina, 23-24 Maret 2017 bertempat di Aula Kantor Pusat Pertamina.Acara Rakornas 2017 ini diikuti oleh perwakilan tujuh Unit Operasi, delapan Region Marketing dan 29 Anak Perusahaan. Tema Rakornas ini sederhana namun dalam: "Terus Menebar Manfaat."

Di tengah persoalan regulasi zakat yang makin rigid, Bazma tetap berkomitmen memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat dalam konteks tata kelola zakat. "Apapun yang terjadi, kita teguh menebar manfaat," ujar Susilo, Ketua Umum Bazma.

Dalam Rakornas kali ini juga ditargetkan seluruh Anak Perusahaan Pertamina akan berdiri perwakilan Bazma. Selama 2017 diupayakan pencapaian itu. "Harapan ke depan adalah kesenjangan antara potensi dengan aktualisasi penghimpunan zakat bisa terus direduksi," tutur Susilo, dalam sambutannya.

Tahun 2016 lalu, Bazma mengalami peningkatan kinerja 19 persen dibanding tahun 2015 dengan penerima manfaat mencapai 46.049 jiwa.

Dwi Wahyu Daryoto Direktur SDM, TI dan Umum Pertamina sebagai Dewan Pembina menyampaikan, manajemen Pertamina akan mendukung penuh seluruh kegiatan Bazma, agar kinerja semakin meningkat.

Pembukaan Rakornas Bazma dihadiri Prof. Dr. M Amin Suma, guru besar Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, yang juga Komisi Fatwa MUI Pusat. Prof Amin menyampaikan potensi zakat di BUMN sangat besar. "Saya hitung ada Rp 3 triliun secara potensi," kata Prof Amin Suma.

Amin Suma mengatakan, bahwa peran pimpinan perusahaan sangat penting dalam pencapaian zakat. Ditambah dakwah zakat di internal.

Pada acara ini juga dilakukan sesi sharing session dari Pihak Lazis PLN. Dalam sharing session, Herry Hasanudin selaku Sekretaris Lazis PLN  berbagi pengalaman perihal pengelolaan ZIS di lingkungan PLN sebagai sesama BUMN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement