Senin 23 Jan 2017 05:00 WIB

Dibahas Pengiriman Anak-Anak Pengungsi Suriah ke Indonesia

Relawan Rumah Yatim dan otoritas Turki membahas kemungkinan membawa anak-anak pengungsi Suriah ke Indonesia.
Foto: Istimewa
Relawan Rumah Yatim dan otoritas Turki membahas kemungkinan membawa anak-anak pengungsi Suriah ke Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SANLI URFA -- Selesai menjalankan tugasnya di Kota Sanli Urfa di perbatasan Suriah, tim relawan Rumah Yatim (RY) akan berpindah menuju Gaziantep untuk kembali mendatangi kamp pengungsi di kota ini. "Itu agenda besok terahir kami ke kamp pengungsi," ujarnya hanya kepada Republika.co.id, Ahad (21/1) malam.

Setelah itu, kata Abdurahman, tim relawan akan ke Istambul untuk kembali bertemu dengan Konjen dan KBRI membicarakan rencana membawa sejumlah anak pengungsi Suriah untuk sekolah di Indonesia. 

"Kita tak batasi, kita kerja sama mitra kita di Sanli Urfa...begitu banyak anak-anak pengungsi yang usia sekolah mereka harus bekerja toko besi toko bangunan, pembantu rumah tangga dan sebagian ada yang meminta-minta," paparnya. 

Pihaknya juga akan mencoba berkoordinasi dengan pihak otoritas terkait untuk mendata anak yatim dan juga keluarganya mau tinggal di Indonesia untuk sekolah. Karena melibatkan tiga negara, yakni Turki, Suriah, dan Indonesia, pihaknya juga akan mencoba berkoordinasi lembaga dunia (UNHCR). Kepada UNHCR ini, pihaknya akan meminta rekomendasi agar bisa membawa anak-anak bersekolah di Indonesia. "Tujuannya untuk pendidikan. Menyelamatkan pendidikan mereka," ujarnya.

Di Istambul juga, katanya, akan menemui Kementrian Luar Negeri khususnya Konjen, mencoba berkoordinasi lebih intensif mengenai rencana membawa anak-anak pengungsi Suriah ke Indonesia. "Kita pun akan membicaraan hal lain, pengiriman anak-anak yatim ke Turki. Awal rencananya lima orang untuk kedokteran untuk tahun ini," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement