Kamis 08 Oct 2015 12:17 WIB

Besarnya Potensi Zakat di Lingkungan Masjid

Umat Islam menunaikan kewajiban membayar zakat di  Masjid Istilal, Jakarta Pusat, Kamis (9/7). (foto : MgROL_46)
Umat Islam menunaikan kewajiban membayar zakat di Masjid Istilal, Jakarta Pusat, Kamis (9/7). (foto : MgROL_46)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah masjid dan mushala yang mencapai sekitar 850 ribu membuka peluang menjadikan kedua tempat ibadah umat Muslim ini sebagai pusat pemberdayaan dan kemakmuran.

“Ini peluang yang sangat strategis. Tinggal bagaimana kita mampu dan mau mengelola secara modern dan profesional untuk kesejahteraan umat,” ujar aktivis zakat dan wakaf Iwan Agustiawan Fuad, dilansir dari dmi.or.id, Kamis (8/10).

Menurutnya, salah satu potensi yang dapat dikelola dan maksimalkan adalah dalam bidang zakat. Salah satu rukun Islam ini, lanjut Iwan, masih sangat kurang maksimal dalam implementasinya di Indonesia. Padahal jika maksimal, katanya, akan dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

“Masjid banyak, potensi besar, maka kalau ini dimanfaatkan dalam memaksimalkan pengumpulan dan penyaluran zakat, saya optimis umat akan sejahtera. Syaratnya, dikelola dengan manajemen profesional,” lanjut dia.

Dewan Masjid Indonesia (DMI), disebut Iwan, patut mempelopori pendirian lembaga amil zakat. Memang diakuinya, sudah banyak masjid, terutama masjid-masjid besar yang memiliki lembaga zakat.

“Namun, DMI tetap perlu dan butuh lembaga zakat tersendiri. Saat ini kan DMI belum punya. Pendirian lembaga zakat itu tidak dimaksudkan untuk mengumpulkan zakat secara teknis, tapi lebih pada koordinatif saja dengan lembaga-lembaga atau unit pengumpul zakat masjid yang sudah ada,” terang mantan Direktur Eksekutif Baitul Maal Muamalat (BMM) tersebut.

Dengan memaksimalkan potensi zakat di kalangan masjid, ujar Iwan, gerakan untuk memberdayakan dan memakmurkan masjid akan semakin menemukan targetnya yang maksimal.

“Saya mengimpikan masjid itu jadi pusat kemakmuran umat. Apapun bisa dikerjakan dari dan untuk masjid. Jadi masyarakat akan mendapatkan manfaat yang nyata dari keberadaan masjid. Saya siap membantu dan mendedikasikan mewujudkan mimpi besar tersebut,” pungkas yang juga pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement