Senin 29 Dec 2014 09:15 WIB

Dompet Dhuafa Bantu Korban Bencana Banjir dan Longsor

Rep: c14/ Red: Erdy Nasrul
Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bencana alam banjir dan longsor yang melanda beberapa daerah di Indonesia belakangan ini telah menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi. Di wilayah seperti Bandung, Banjarnegara, dan Aceh, tidak sedikit keluarga yang harus bertahan dalam kondisi memprihatinkan sehingga memerlukan bantuan dari banyak pihak. Dompet Dhuafa merupakan salah satu lembaga kemanusiaan yang bekerja untuk itu.

“Sampai hari ini (28/12), tim kami tersebar di Bandung, Cilacap, dan Banjarnegara. Untuk Aceh, kami sediakan layanan klinik cuma-cuma,” kata Asep Beni, Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa saat dihubungi Republika, Ahad (28/12) di Jakarta.

Asep Beni menuturkan, di Banjarnegara, Tim Dompet Dhuafa kini melanjutkan pendataan, baik di lokasi longsor di Desa Sampang maupun di tempat-tempat pengungsian. Sebelumnya, sehari setelah bencana longsor terjadi, Tim Dompet Dhuafa juga telah ikut melakukan evakuasi korban meninggal yang tertimbun longsor. Adapun, tempat pengungsian di Desa Sampang, Asep Beni menerangkan, kini berangsur-angsur mulai kosong karena para pengungsi sudah diperbolehkan kembali ke desa masing-masing. Hal itu dengan arahan sebelumnya dari pihak kecamatan setempat. “Apabila terjadi hujan lebat, warga diimbau waspada tanah longsor,” kata Asep Beni, Ahad (28/12).

Pengungsian lainnya bagi korban longsor Banjarnegara ialah di SMP Ma'arif, masih di wilayah Desa Sampang. Menurut Asep, kebanyakan pengungsi di SMP Ma'arif merupakan warga Desa Sampang. Dari total 178 kepala keluarga (KK) yang terdata sebagai pengungsi, Asep menerangkan, kini yang bertahan di tempat pengungsian hanya sejumlah 12 KK. Sisanya sudah pulang ke rumah masing-masing karena keadaan dipertimbangkan kondusif untuk ditempati.

Masih di Banjarnegara, di SDN 2 Binangun, Banjarnegara, jumlah pengungsi sekira 131 KK. Sedangkan, di Posko Punggelan, para pengungsi kebanyakan berasal dari Dusun Selimpet, Desa Telaga. Menurut Asep, di dusun tersebut, masih ada potensi longsor karena terdapat retakan tanah sepanjang satu kilometer dengan kedalaman satu meter. Untuk saat ini, tempat pengungsian baik di SDN 2 Binangun maupun di SDN 1 Selimpet kondusif dengan kebutuhan logistik dan pakaian yang mencukupi. “Sudah banyak titik pengungsian yang sudah kosong kini di Banjarnegara. Karena warga sudah banyak kembali ke rumah masing-masing,” kata Asep Beni, Ahad (28/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement