Rabu 18 Nov 2015 13:59 WIB

Perjalanan Cucu Kepala Suku Indian Mencari Cahaya Islam

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Dr Maryam Blackeagle
Foto: googleplus
Dr Maryam Blackeagle

REPUBLIKA.CO.ID,CALIFORNIA -- Dalam darah Dr. Maryam Blackeagle mengalir keturunan suku asli Amerika, Indian. Ayahnya dari suku Miami Wea, sedangkan ibunya campuran suku Cherokee dan kulit putih.

Kakeknya, Kepala Suku Big Horse, sementara buyutnya Kepala Suku Little Turtle. Moyangnya adalah salah satu pemimpin perang terbesar yang hidup hingga Pertempuran Little Big Horn (1876), perang terpenting dalam sejarah Indian yang berakhir pada kekalahan pasukan Amerika Serikat.

Maryam lahir di daerah perdesaan. Ia masih mengalami masa-masa berburu di alam bebas. Sesekali, ayahnya mengajaknya  berburu dan menyuruhnya merangkak di tanah untuk mencium jalur yang ditinggalkan hewan.

“Kenangan terindah saya ketika berjalan sendirian di hutan, mendengarkan suara angin di sela pepohonan, dan duduk di dahan sambil makan buah liar,” tutur Maryam.

Semua kenangan itu berakhir ketika dia duduk di bangku kelas lima sekolah dasar. Dari perdesaan, keluarga Maryam pindah ke kawasan ‘hutan beton’ bernama Southern California.

Transisi kultur para penyintas suku asli Amerika sangat sulit. Banyak dari mereka kehilangan identitas. Beberapa suku yang kuat bekerja keras untuk menjaga identitas, tapi pada saat yang sama, mereka harus berjuang dengan masalah kekerasan, alkohol, dan penyalahgunaan obat terlarang.

Masalah itu pula yang harus dilewati Maryam sejak kecil. Ia dibesarkan di lingkungan yang sangat kasar. Orang tuanya bukan pecandu alkohol, tapi kerabatnya banyak yang gemar minum minuman keras.

Ketika mereka mabuk, tindakan apapun bisa berubah menjadi kekerasan. Ayahnya, meski bukan peminum, tapi sangat keras. Sementara, ibunya hanya seorang gadis muda tak berpendidikan yang menerima hidupnya apa adanya.

“Saya berasal dari keluarga yang mengalami disfungsional. Sejak usia dini, saya telah berusaha lari,” ungkap Maryam dilansir themuslimvibe.com, Rabu (18/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement