REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mualaf asal Inggris, Daniel JF mengakui bahwa dirinya sangat kagum dengan keindahaan agama Islam yang membuat dirinya memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.
Daniel mengungkapkan bahwa kejujuran dan kebeneran yang diajarkan dalam Islam membuat dirinya sadar kenapa ia berada di dunia ini. Ia pun bersyukur dapat menemukan Islam dalam umurnya yang sudah tidak muda lagi.
Daniel lahir dari keluarga yang taat pada agama yang dianut oleh mereka. Namun, ia masih belum menemukan agama yang mengajarkan tentang kebeneran kehidupan. Ia pun lantas mencari tahu dan melakukan perjalanan untuk mencari jawaban tersebut.
Daniel mengakui bahwa dirinya hanya ingin merasa dekat dengan Tuhan. Tetapi ia belum menemukan hal tersebut dalam ajaran agama yang sebelumnya. Hingga akhirnya ia menemukan jawaban tersebut dalam agama Islam.
Setelah memutuskan untuk menjadi mualaf, Daniel merasa lebih baik. Baginya, Islam telah menjadikannya sebagai manusia sebenarnya.
"Tidak ada agama yang begitu hebatnya difitnah dan diolok-olok seperti Islam, namun andai saja mereka itu mempelajarinya secara mendalam, maka inilah agama yang kuat bagi yang lemah, agama yang kaya bagi yang miskin," ujar Daniel seperti dikutip OnIslam, Ahad (23/11).
Menurut Daniel, dalam Islam, mengaku beriman tapi tidak ada tindakan nyata hanyalah omong kosong. Umat Islam yakin bahwa segala tindakan mereka menjadi tanggung jawab mereka sendiri dan akan dipertanyakan dalam kehidupan ini dan di akhirat.
Daniel juga merasa sangat takjub dengan cara-cara Islam memberikan alasan dalam aturannya. Seperti contoh, Islam mengharamkan minuman yang mengandung alkohol dan sesuatu yang bekaitan dengan riba. Islam sangat mengerti bahwa hal-hal tersebut dapat menyebabkan kesengsaraan dan kesedihan kepada manusia.
Menurutnya, Islam mengajarkan bahwa setiap manusia yang dilahirkan dalam keadaan suci, tidak berdosa. Ini mengajarkan bahwa pria dan wanita berasal dari esensi yang sama, memiliki jiwa yang sama, dan telah dilengkapi kemampuan yang sama untuk berpikir, beribadah dan menjaga moral.
"Setiap muslim di mana pun adalah saudara bagi yang lainnya karena Islam selalu mengajarkan bahwa semua orang di hadapan Allah sama, yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya," ujar Daniel.
Hal yang sangat dikagumi oleh Daniel dari Islam adalah agama ini selalu membimbing umatnya setiap hari melalui salat lima waktu, tanpa mengenal kondisi dan tempat.