Kamis 29 Mar 2018 16:30 WIB

Malaysia Tujuan Utama Ekspor Makanan Halal Korea Selatan

Makanan halal tidak hanya seputar daging, tetapi juga buah dan sayuran.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Winda Destiana Putri
Dua warga asing mencicipi kuliner halal di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan. (ilustrasi)
Foto: EPA/YONHAP
Dua warga asing mencicipi kuliner halal di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Malaysia menjadi tujuan utama perusahaan kecil dan menengah asal Korea Selatan mengekspor makanan halal. Makanan halal tidak hanya seputar daging, tetapi juga buah dan sayuran.

Dilansir di Yonhap News Agency pada Kamis (29/3), makanan halal mengacu pada produk makanan yang disiapkan dengan cara khusus sesuai dengan hukum syariah Islam. Berdasarkan hasil survei Korea Small Business Institute (Kosbi), Malaysia menduduki posisi puncak daftar tujuan pengiriman makanan halal Korea Selatan di luar negeri, yakni sebesar 43,3 persen. Posisi kedua ditempati Indonesia sebesar 38,6 persen. Selanjutnya, Thailand sebesar 7,9 persen.

Survei dilakukan terhadap 141 usaha kecil di Korea Selatan yang mengekspor makanan halal. Data dikumpulkan antara Mei dan Juni tahun lalu.

Rata-rata jumlah ekspor perusahaan masing-masing adalah 1,09 miliar won (1,02 juta dolar AS). Sekitar 64,5 persen dari perusahaan yang disurvei mengatakan, ketertarikan masuk ke pasar halal di luar negeri karena potensi pertumbuhannya yang solid.

Kendati demikian, sejumlah perusahaan itu mengeluhkan kurangnya saluran distribusi yang kuat, kurangnya informasi tentang pasar halal global, dan sertifikasi makanan halal. Pemerintah Korea Selatan telah bernegosiasi dengan beberapa negara Muslim sehingga sertifikasi halal lokal dapat diterima di negara tujuan.

Pemerintah Korea Selatan memperkirakan pasar makanan halal, yang mencakup populasi Islam sebesar 1,7 miliar, akan tumbuh dari 1,7 triliun dolar AS pada 2015 menjadi 2,7 triliun dolar AS. Beruntung, otorisasi halal yang diberikan Federasi Muslim Korea (KMF) diakui di Malaysia dan Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement