Selasa 03 Oct 2017 16:02 WIB

World Islamic Cultural Festival Pertama akan Digelar

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat mengapresiasi kinerja Bank Jabar Banten ( BJB). Dia berharap agar BJB terus berkembang dan memberi manfaat lebih besar bagi umat.
Foto: Republika/Lilis Handayani
Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat mengapresiasi kinerja Bank Jabar Banten ( BJB). Dia berharap agar BJB terus berkembang dan memberi manfaat lebih besar bagi umat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keraton Kasepuhan Cirebon bersama Yayasan Festival Islam Internasional (YFII) akan menyelenggarakan World Islamic Cultural Festival (WICF) pada Juli 2018. Acara WICF mengusung tema besar membangun sinergi untuk kemajuan umat di bidang ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan sebagai kontribusi bagi kesejahteraan umat manusia.

"World Islamic Cultural Festival ini yang pertama, kita harapkan bisa didukung oleh Majelis Ulama Indonesia," kata Pembina YFII, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat kepada Republika.co.id, di Kantor MUI Pusat, Selasa (3/10).

Sultan Sepuh Arief mengatakan, datang ke MUI untuk silaturrahim. Selain itu, di MUI ada divisi kebudayaan, luar negeri dan ekonomi. Keraton Kasepuhan Cirebon dan YFII mengajak MUI bekerja sama dan berpartisipasi dalam acara WICF karena MUI juga memiliki program-program yang sama. Jadi, disinergikan programnya agar acaranya dan gaungnya lebih besar.

Ia menerangkan, panitia WICF juga akan mengundang 100 tokoh Muslim dunia dari berbagai negara untuk hadir di acara WICF. Mungkin yang akan hadir nanti presiden Muslim, raja Muslim, pengusaha Muslim, seniman dan budayawan Muslim serta tokoh-tokoh Muslim lainnya.

Di dalam acara WICF juga akan membicarakan masalah perekonomian, pariwisata, budaya dan lain sebagainya. Selain itu, WICF akan menampilkan pameran produk-produk Muslim dunia, karnaval seni budaya Islam dan lomba memanah tradisional sedunia.

"Kita rencananya tiap tahun penyelenggaraan World Islamic Cultural Festival ini di Cirebon, oleh karena itu kita sinergikan program-program yang ada di MUI dengan WICH," ujarnya.

Sultan Sepuh Arief menyampaikan, Cirebon merupakan pusat syiar Islam dan bumi para wali. Sunan Gunung Jati dan Wali Songo biasa kumpul di Cirebon. Selain itu, Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Maka, Keraton Kasepuhan Cirebon menginginkan Islam yang damai dari Indonesia bisa mendunia. "Salah satu caranya melalui WICF 2018," kata dia.

Seperti yang diketahui, kalangan barat selalu memandang miring Islam sebagai agama yang keras dan lain sebagainya. Padahal, Islam agama yang ramah dan damai. "Inilah yang harus kita gaungkan, salah satu target utama (acara WICF) itu," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Keraton Kasepuhan bersama YFII akan bekerjasama dengan pemerintah, MUI, pihak swasta dan lain-lain. Visi dari WICF adalah menyatukan sinergi umat untuk membangun masyarakat Islam yang kuat secara ekonomi, sosial dan budaya. Serta memperkenalkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin bagi seluruh umat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement