Senin 04 Apr 2016 21:54 WIB

Korelasi Kitab Kuning dan Ulama Menurut Menteri Hanif

Menaker Hanif Dakhiri mencium tangan Pengasuh Pesantren  Sa'adatuddaren, KH Hilmi Abd Majid, Jambi, Ahad (3/4) saat pembukaan MMK.
Foto: dok Pesantren Sa'adatuddaren
Menaker Hanif Dakhiri mencium tangan Pengasuh Pesantren Sa'adatuddaren, KH Hilmi Abd Majid, Jambi, Ahad (3/4) saat pembukaan MMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Lomba (Musabaqah) Membaca Kitab Kuning Ihya’ Ulumiddin karya Abu Hamid al-Ghazali, memberikan kesan tersendiri bagi Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, tentang urgensi kitab kuning dan kontribusi besar ulama dalam merancang bangunan keilmuan.   

Kitab kuning, ujar Hanif, disusun untuk menerjemahkan secara operasional Alquran dan hadis oleh ulama terdahulu. “Begitu besar jasa para ulama, dalam menerjemahkan kitab suci hingga mampu kita baca dan pelajari dengan mudah,” katanya saat membuka MMK di Pesantren Sa'adatuddaren, Jambi, Ahad (3/4).

Ia mengutip pernyataan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’arfi bahwa, jika seseorang ingin memasuki rumah mesti melewati pintu depan. Jika tidak melewati pintu, disebut maling.

Demikian halnya dengan belajar agama. Mendalami agama mesti melalui pakarnya, yaitu ulama.”Sanad dan sumber ilmu ulama jelas, dari kitab klasik karya ulama terdahulu,” paparnya.    

MMK Partai Kebangkitan Bangsa, dihelat di 31 Ponpes yang tersebar di 20 provinsi. Tahap final akan dilakukan di Graha Gus Dur Sekretariat PKB. Kegiatan ini diikuti 5.000-an santri.

Selain kuantitas peserta, panitia MMK mengapresiasi penuh para pemenang. Total hadiah mencapai Rp 200 juta serta tiket umrah dan ziarah ke makam Imam al-Ghazali berikut bantuan biaya pendidikan.  

Pengasuh Pondok Pesantren Sa'adatuddaren. KH Hilmi Abd Majid, merasa bangga karena pesantrennya dipercaya sebagai tuan rumah babak penyisihan MMK se-Provinsi Jambi.

Dari babak penyisihan ini nantinya dipilih empat orang yang akan maju dalam babak final di Jakarta pada pertengahan April 2016.

Gubernur Jambi Zumi Zola, mengatakan Pondok Pesantren Sa'adatuddaren termasuk Ponpes tertua di Jambi. Dari tempat ini telah lahir para tokoh masyarakat, guru, dan para pemimpin. Ia mengapresiasi DPW PKB & Garda Bangsa Jambi selaku panitia pelaksana MMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement