Selasa 28 Feb 2017 14:04 WIB

Sejarah Peradaban Islam dari Lahir Hingga Keruntuhannya

Berbagai elemen mahasiswa Muslim di Bandung Raya memadati Masjid UNPAD Dipati ukur dalam acara Inspiration for Muslim Student (IMS)yang diselenggarakan oleh BKLDK.
Foto: dok.Istimewa
Berbagai elemen mahasiswa Muslim di Bandung Raya memadati Masjid UNPAD Dipati ukur dalam acara Inspiration for Muslim Student (IMS)yang diselenggarakan oleh BKLDK.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka mengambil pelajaran akan jayanya peradaban Islam yang pernah berdiri kurang lebih 1.400 tahun, Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Kota Bandung mengadakan acara Inspiration For Muslim Students (IMS) #4 pada Sabtu (25/2). Acara ini bertajuk “Menapaki Sejarah Peradaban Islam Dari Lahir Hingga Kehancurannya” Acara yang diselenggarakan di Masjid Al-Jihad UNPAD Dipatiukur Bandung.

Acara IMS ini menghadirkan pemateri Ustaz Agus Suryana SS MPd selaku Inspirator Dakwah dan Founder Media Islam Online. Ratusan mahasiswa baik itu yang tergabung dengan Lembaga Dakwah Kampus, Unit Kegiatan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus negeri maupun swasta di Kota Bandung, hadir dalam acara ini.

Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, hari ini, Ketua BE Korda BKLDK Tatang Hidyat menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada generasi muda bahwa di dunia ini pernah ada peradaban yang berdiri kurang lebih 1.400 tahun dengan segala bentuk kejayaannya, yakni peradaban Islam. Oleh karena itu, kata dia, penting untuk diingatkan kembali kepada generasi muda untuk mengenal sejarah peradaban tersebut dari mulai lahir hingga keruntuhannya agar bisa dijadikan pelajaran bagi generasi muda Islam saat ini untuk menatap peradaban Islam di Masa depan.

Ustaz Agus mengatakan, peradaban Islam sudah di akui oleh dunia Barat, sebagaimana menurut Carleton dalam  ‘Technology, Business, and Our Way of Life: What Nex’ Peradaban Islam merupakan peradaban terbesar di dunia. Peradaban Islam sanggup menciptakan negara adi daya dunia (superstate) terbentang dari satu samudera ke samudera yang lain, dari iklim utara hingga tropis dengan ratusan juta orang di dalamnya, dengan perbedaan kepercayaan dan suku,” tutur dia.

Dikatakan Agus, peradaban Islam mencakup semua tujuan bernegara, yakni Jaminan kesejahteraan masyarakat, perlindungan dan keamanan warganya, kecerdasan rakyat, dan persatuan. Kata dia, sebab-sebab kemunduran peradaban Islam dikarenakan lemahnya pemahaman Islam, peremehan bahasa Arab sehingga potensi Islam terpisah dari Bahasa Arab. "Tidak bisa ijtihad  yang menyebabkan tidak bisa selesaikan masalah (mundur),” ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, peran yang bisa dilakukan mahasiswa dalam rangka mengembalikan peradaban Islam adalah memahami masalah, pertajam tsaqofah (pemahaman terhadap ilmu-ilmu ke-Islaman), mengambil peran perubahan, hindari sikap apatis, studi oriented,dan hedonis materialistis. "Sebab posisi Anda sangat strategis di masyarakat, untuk berjuang dalam barisan dakwah Islam Ideologis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement