Rabu 05 Aug 2015 16:16 WIB

PKH Dekatkan Keluarga dengan Hadis

Pesantren Hadist untuk Keluarga
Foto: ROL/Agung Sasongko
Pesantren Hadist untuk Keluarga

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rutinitas yang padat berdampak pada kualitas hubungan sebuah keluarga. Ini yang banyak dialami sebagian dari warga Jakarta.

Fenomena tersebut menginspirasi Direktur Pusat Kajian Hadist, Ahmad Lutfi Fathullah mendirikan Pesantren Hadist untuk Keluarga. "Saya melihat pesantren ini merupakan jawaban kebutuhan orang Jakarta, yang antara bapak dan anak jarang sekali komunikasi. Bahkan, antara suami dan istri juga komunikasi kurang," kata dia, Selasa (4/8).

Karena itu, kata dia, pesantren ini akan membuat hubungan antaranggota keluarga menjadi lebih erat. Demikian pula dengan kualitas spiritual dalam keluarga juga diasah.

Lutfi mengungkap, pesantren yang berlokasi di Desa Cinegara, Caringin, Bogor ini sudah dirintis sejak empat tahun lalu dengan masa pembangunan dua tahun. Saat ini, sejumlah fasilitas pesantren sudah dibangun. "Insya Allah mampu menampung 70-80 orang," kata dia.

Berbeda dengan pesantren pada umumnya, durasi para santri belajar hanya tiga hari dan paling lama sebulan. Jadi, tahapannya ada dimana santri nantinya akan belajar khusus kelas suami, anak, dan istri. Kemudian, tahapan lanjutan ada kelas keluarga.

Setiap kelas, para santri diberikan siraman rohani dan hadist. Semisal, di setiap kamar akan disiapkan televisi yang berisi aplikasi video tentang teladan nabi seperti tata cara mandi nabi. Bagaimana Nabi makan.

Selain itu,di pesantren ini dilengkapi fasilitas manasik.

Menurut Lutfi, Ide  awal fasilitas ini berawal dari keinginan membangun Kampung Manasik. karena  itu, detailnya dibuat sedemikian mungkin mirip dengan Makkah namun tidak  menyulitkan para santri untuk belajar.

"Selama ini kan saya pernah membimbing calon jamaah haji untuk melaksanakan manasik. Namun, dari sekian manasik pada saat mereka berada di Tanah Suci, mereka kerap nyasar," kata dia.

Begitu detail, hingga pesantren ini memiliki gua hira dan miniatur kabah yang berada persis di depan asrama santri. "Kita kan berkhayal ini punya pesantren persis seperti zam-zam tower begitu lihat keluar, tampak Kabah," kata dia.

Selain itu, ada fasilitas lain seperti outbond, yang nantinya para santri akan diajarkan bagaimana memanah dan berkuda."Ke depan, kita buka perpustakaan hadist terlengkap di Indonesia. Kita juga akan bangun mushala," kata dia.

"Disini kita ingin bikin suasana yang mendukung santri untuk belajar hadist," kata dia.

Soal biaya, Lutfi memastikan konsep pesantren ini bukan untuk komersil. "Saya sadar ini dibangun atas donasi umat. Jadi, kami tidak layak untuk menjadikan ini komersil. Karena itu, kami hanya minta biaya untuk kegiatan operasional,"  kata dia.

Untuk syarat, Lufti mengatakan setiap calon santri wajib mengenal Rasulullah dan hafal Hadist."Insya Allah, pembelajaran yang akan diikuti para santri tidak sekedar teroritis tetapi juga praktik," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement