Senin 27 Jul 2015 16:02 WIB

Masjid Bersejarah Desa Tamiang Terbengkalai

Masjid (ilustrasi)
Foto: flickrhivemind
Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU --  Masjid tua di Desa Tamiang, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa tahun terakhir terbengkalai setelah masyarakat setempat eksodus ke desa lain.

Pengurus Masjid Tamiang Husin, di Kotabaru, Senin mengatakan, masyarakat Tamiang pindah ke Desa Bumi Asih, dan desa yang lainnya, karena ekonomi dan alasan lain. "Saat ini Desa Tamiang sudah tidak ada lagi, semua rumah sudah dibongkar yang ada tinggal Masjid yang ada di tengah kebun karet," jelas Husin.

Ia mengemukakan, pada zaman keemasanya sebelum tahun 80-an, Masjid Tamiang pernah dijadikan pusat kegiatan keagamaan dari tiga desa di sekitarnya, yakni, Desa Teluk Bekasah, Desa Ahul dan Desa Taming.

Namun saat ini, Masjid Tamiang hanya dimanfaatkan untuk tempat kegiatan pada hari-hari besar Islam atau hari Jumat saja.

"Mereka datang bukan untuk shalat lima waktu, tetapi mereka datang melaksanakan selamatan atau syukuran karena nazarnya dikabulkan Allah SWT," tuturnya. Husin mengaku mengetahui keberadaan masjid sudah ada sebelum lahir, dan waktu itu masih ada beberapa rumah warga di sekitar masjid.

Bahkan, lanjut dia, kakek kami juga tidak tahu, siapa yang membangun masjid tersebut, beliau lahir masjid tersebut sudah ada. Terpisah, seorang warga, Yadi, mengatakan, masjid yang tidak mempunyai nama diketahui keberadaannya sekitar tahun 1910-an dan tergolong masjid paling tua, yang memiliki segudang keunikan yang tidak dimiliki oleh masjid-masjid lain.

"Salah satunya, mimbar Khutbah Jumat yang biasanya berada di depan sejajar dengan tempat imam sholat, berada di tengah-tengah masjid," kata Yadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement