Senin 18 May 2015 13:54 WIB

Di Sinilah Umar Shalat Pertama Kali Usai Rebut Palestina

Masjid Umar di Yerussalem
Foto: wikipedia
Masjid Umar di Yerussalem

REPUBLIKA.CO.ID, Tak hanya Masjid al-Aqsha, Yerussalem, mewariskan banyak masjid-masjid bersejarah. Pembangunan masjid di Palestina secara umum, mulai digalakkan oleh khalifah Umar bin Khatab, pascapenaklukkan Kota Suci tiga agama samawi tersebut, pada 15 H/ 636 M. Masjid mulai berdiri di sejumlah kota di antaranya, Caesarea, Sebastia, Jaffa, dan Ajnadayn.

 

Meski bentuk dan struktur bangunan masjid pada masa itu masih sangat sederhana, layaknya Masjid Nabawi di Madinah yang hanya berupa dinding batu bata biasa dan beratapkan pelepah kurma.

Pada dekade berikutnya, dinasti Islam yang berkuasa mengintensifkan pembangunan masjid atau sekadar merenovasi yang sudah ada. Masjid-masjid tersebut pun difungsikan sebagai pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan pendidikan, bahkan kenegaraan. Di antara satu dari sekian masjid tersebut adalah Masjid Umar.  

Menurut pendapat yang kuat, masjid yang didirikan oleh khalifah Umar bin Khatab pada 15 H/ 636 M terletak di lokasi Masjid al-Aqsha berdiri sekarang. Ketika itu bangunannya masih sederhana berdindingkan kayu dan beratapkan akar pepohonan.

Masjid tersebut adalah simbol toleransi yang sangat luar biasa. Ketika Palestina berhasil ditaklukkan Umar,  Patriark Yerusalem, Uskup Agung Sophronius menawarkan kepada Umar mendirikan shalat di Gereja al-Qiyamah, tetapi tawaran tersebut ditolak agar tak muncul anggapan bahwa gereja tersebut milik Muslim. Umar pun memilih shalat di lokasi lain. Dari peristiwa ini tercetuslah Perjanjian Umar (al-‘Ahd al-Umariyah) .      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement