Kamis 25 Dec 2014 00:26 WIB

Islam di Jerman Alami Banyak Tentangan

Rep: CR02/ Red: Winda Destiana Putri
Demo tolak islamisasi di Jerman
Foto: AP
Demo tolak islamisasi di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, DRESDEN -- Sebanyak 17000 orang dikabarkan mengikuti unjuk rasa anti-Islam di kota Dresden, Jerman, Senin lalu.

Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam rangkaian unjuk rasa menentang Islam yang dilakukan oleh kelompok kanan Jerman.

Kelompok tersebut menamakan dirinya sebagai Warga Eropa Patriotik Menentang Islamisasi Barat (PEGIDA). Mereka melakukan unjuk rasa di berbagai kota di Jerman. Sebelumnya juga dilaporkan telah terjadi unjuk rasa pada Oktober lalu namun jumlahnya sangat sedikit.

The Telegraph, Kamis (25/12) melaporkan, kelompok PEGIDA ini beralasan karena takut dan khawatir bila budaya dan tradisi Kristen Jerman akan semakin luntur. Para pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung konser bersejarah, Semperoper Dresden. Mereka menyanyikan lagu-lagu Natal sambil mengacungkan bendera dengan slogan-slogan anti-imigrasi.

"Jerman bukan tanah imigrasi," kata Lutz Bachmann, pemimpin PEGIDA.

Demo anti-Islam lainnya diadakan di Munich, Berlin, Rostock, Würzburg, Düsseldorf, dan Bonn.

Namun, aksi unjuk rasa yang dinilai rasis tersebut juga mendapatkan tentangan dari warga Jerman lainnya. Dua aksi perlawanan terhadap demo rasis tersebut diadakan di Dresden dan Munich, dan dihadiri setidaknya oleh 16.500 orang.

Islam adalah agama kedua terbesar di Jerman. Jumlah Muslim di negara tersebut diperkirakan menyentuh angka 3,8 sampai 4,3 juta umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement