Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Kesuksesan seorang anak tidak terlepas dari contoh yang diteladani dari sang ibu.
Kepemimpinan Sultan Sayf al-Islam Mujahid Ali bin al-Muayyad Hizbir al-Din Daud yang memerintah sejak tahun 724 -765 Hijriyah membawa Yaman saat itu ke dalam kejayaan. Sepak terjangnya tak bisa dilepaskan dari sosok sang ibu, Ad al-Udar al-Karimah.
Nama lengkapnya Ad al-Udar al-Karimah Shaihaab Din Salah. Tak hanya menjadi ibu suri, al-Udar juga turun menjadi pemimpin kerajaan.
Dia pernah mengambil alih kekuasaan sementara selama 14 bulan. Ketika itu anaknya harus pergi untuk berperang bergabung dengan pasukan tentara untuk melindungi Mesir. Meski hanya satu tahun dua bulan, kepiawaian sang Ratu patut diakui dalam politik dan pemerintahan.
Al-Udar dikenal sebagai Lord Lady of Pity. Kasih sayangnya terhadap rakyatnya sangat besar, terutama bagi warga yang miskin.
Dia selalu menyempatkan waktunya setiap hari untuk mengunjungi rakyatnya. Dia melakukan kunjungan ke setiap rumah warganya yang membutuhkan.
Sambil berkunjung al-Udar selalu memberikan hadiah sehingga beban berat yang dialami oleh rakyatnya akan berkurang karena merasa bahagia dikunjungi oleh ratunya.
Sifat dermawan dan simpatinya telah dikenal di seluruh negeri. Bahkan, al-Udar tak jarang mendengarkan curahan hati rakyatnya, bahkan hingga satu hari penuh.
Saat kepemimpinannya berlangsung, dia terus membuat aturan agar selalu diadakan kegiatan amal. Menurut perintahnya, kegiatan amal itu harus dilakukan secara merata tidak hanya di satu daerah, tetapi juga seluruh negeri.
Selain jiwa sosialnya yang sangat tinggi, al-Udar dikenal sebagai pelindung agama dan pendidikan. Saat memimpin, dia terus melakukan pembangunan sekolah dan masjid.
Dia berharap rakyat yang dipimpinnya sejahtera dan tidak ada yang menderita kemiskinan.