Selasa 20 Mar 2018 10:56 WIB

Tim Kerja Dibentuk Tangani Pembangunan Masjid di Jayapura

Tim akan mencari jalan terbaik dengan musyawarah bersama.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Subarkah
Salah satu masjid umat Islam di Jalan Sultan Hassanudin, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua. (ilustrasi).
Foto: Republika/Muhyiddin
Salah satu masjid umat Islam di Jalan Sultan Hassanudin, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rapat koordinasi kerukunan antar umat beragama Kabupaten Jayapura digelar di Aula Kantor Bupati Jayapura pada Senin (19/3). Rapat tersebut untuk menindaklanjuti surat dan pernyataan sikap Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) terhadap pembangunan menara Masjid Al-Aqsha Sentani di Jayapura, Provinsi Papua.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Pendeta Hosea Taudufu mengatakan, telah dilakukan pertemuan dengan forum pimpinan daerah. Pihak-pihak yang mengikuti pertemuan atau rapat koordinasi kerukunan antar umat beragama di antaranya, Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kabupaten Jayapura, Majelis Rakyat Papua (MRP) dan FKUB Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura.

Pertemuan juga dihadiri Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Kantor Kemenag Kabupaten Jayapura, PGGJ, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura, TNI serta Polri. "Hasil rapat tersebut pertama setelah mendengarstatementPGGJ yang sudah diviralkan di medos, kita juga dengar statement dari MUI Provinsi Papua menanggapi statement dari PGGJ," kata Pendeta Hosea kepada Republika, Senin (19/3).

Ia menerangkan, selanjutnya Bupati Jayapura memfasilitasi dan menjadi mediator sekaligus memimpin jalannya rapat koordinasi kerukunan antar umat. Setelah rapat diambil keputusan bersama. Keputusannya membentuk tim kerja untuk menyelesaikan persoalan PGGJ dan pembangunan menaraMasjid Al-Aqsha.

Tim kerja terdiri dari Ketua FKUB Kabupaten Jayapura, Ketua MUI Provinsi Papua, Ketua PGGJ, Pendeta Albert Yoku sebagai tokoh masyarakat, Toni Wanggai sebagai anggota MRP. Selanjutnya tim kerja ini akan melakukan rapat koordinasi dengan pengurus Masjid Al-Aqsha.

"Tugas kami melakukan koordinasi dengan pengurus Masjid Al-Aqsha Sentani," ujarnya.

Pendeta Hoseamenyampaikan, setelah pertemuan dengan pengurus Masjid Al-Aqsha, hasil pertemuan tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Jayapura, Pemerintah Provinsi Papua dan Menteri Agama di Jakarta. Tim akan mencari jalan terbaik dengan musyawarah bersama.

"Hari ini kita sudah rujuk, sudah baik, tidak ada lagi pertentangan antara Muslim dan Kristen, hanya sekarang itu menara masjid itu kita nanti bicara dengan mengurus masjid, sesuai dengan permintaan forum menaranya mungkin dikurangi karena ada pada akses jalur pesawat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement