Senin 26 Feb 2018 17:50 WIB

Polisi Bentuk Tim Selidiki Pemukulan Ustaz

Polisi menjanjikan penguatan patroli

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polresta Tasikmalaya berkomitmen mengungkap kasus pemukulan terhadap seorang ustaz. Aparat kepolisian membentuk tim khusus guna menelusuri pelaku.

 

Kapolresta Tasikmalaya AKBP Adi Nugraha mengatakan sudah menerima laporan dari korban sejak Ahad, (25/2) malam. Seusai menerima laporan, pihaknya menindaklanjuti dengan melakukan upaya penyelidikan. Nantinya dari hasil penyedikan hasil diperoleh apakah ada unsur kejahatan kriminal murni atau ada motif lainnya.

 

"Tadi malam ada laporan dari Kapolsek ada guru ngaji diminta pimpin tahlilan diduga ada yang aniaya. Tadi malam laporan diterima dan sekarang dilakukan upaya penyelidikan. Sudah bentuk tim dari Polsek dan Reskrim Polres untuk ungkap ini. Apakah benar-benar peristiwa ini kriminal murni atau ada unsur lain," katanya pada wartawan, Senin (26/2).

 

(Baca: Polres Tasikmalaya Kumpulkan Seratusan Ulama)

 

Guna mencegah aksi penyerangan kembali terjadi, ia menjanjikan penguatan patroli baik petugas polisi berseragam atau berpakaian preman. Secara khusus, ia bahkan meminta petugas Babinkantibnas menjaga langsung Pondok Pesantren yang berpotensi menjadi sasaran.

 

"Antisipasi sudah dari awal sebelum ada kejadian ini tingkatkan preventif lewat imbauan dan patroli ini ke ponpes-ponpes. Babinkantinbnas kalau perlu tidur di Ponpes yang rawan," ujarnya.

 

Ia menyampaikan pula supaya masyarakat tidak resah atas kasus penyerangan tersebut. Ia menyarankan saat masyarakat menemukan orang mencurigakan agar jangan dihakimi lebih dulu.

 

"Jangan terprovokasi apabila ada orang mencurigakan segera lapor saja. Jangan main hakim sendiri," ucapnya.

 

Sebelumnya, ustad atas nama Mastur Turmudi menjadi sasaran penyerangan dua orang tidak dikenal dengan mengenakan pakaian serba hitam dan penutup wajah pada Ahad, (26/2) malam di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Saat itu korban tengah menuju salah satu rumah warga guna memimpin kegiatan tahlilan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement