Senin 19 Feb 2018 13:12 WIB

Kekerasan Kepada Ulama dan Tempat Ibadah Harus Diperjelas

Umat Idan Ormas Islam punya pengalaman yang cukup terkait segala kasus kekerasan

Ketua Umum KB PII,  Nasrullah Larada.
Foto: istimewa
Ketua Umum KB PII, Nasrullah Larada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pengurus Besar (PB) KB PII Nasrullah Larada mengatakan agar aparat keamanan segera mencari tahu dan menangkap siapa para pelaku penganiayaan ustadz, tokoh agama, dan persekusi kepada berbagai tempat ibadan lainnya. Mereka harus segera memperjelas keadaan sehingga pertanyaan umat Islam dan berbagai pihak lainnya segera dapat dijelaskan.

‘’Jadi buatlah semua kasus kekerasan kepada para agamawan dan tempat ibadah menjadi jelas. Rakyat kini penasaran dan ingin tahu. Tolong petugas keamanan yang memang bertugas untuk itu menjelaskannya,’’ kata Nasrullah, di Jakarta, (19/2).

Menurutnya, beberapa hari lalu misalnya ada ustadz yang digebuki seseorang. Setelah pelakunya ditangkpa kata Polisi dia adaah orang gila. Di Yogyakarta ada orang dari Banyuwangi atau di luar jamaah memukuli pastur. Sedangkan kemarin ada warga menangkap ada orang yang ditangkap karena dianggap sebagai orang gila yang akan melakukan kekerasan kepada seorang tokoh agama.

‘’Semua ini harus jelas karena seperti dilakukan secara masif dan terencana. Apakah benar pelakunya adalah orang gila atau orang yang jahat. Jadi ini yang harus dibuka ke publik,’’ ujarnya.

Dikatakan Nasrullah yang mantan anggota DPR RI itu, harap diketahui umat Islam dan Ormas Islam punya pengalaman yang cukup terkait segala kasus kekerasan yang menimpa tokoh atau ulamanya. Dan ini terjadi sepanjang kurun waktu yang lama. Bukan hanya zaman Orde Baru, tapi sudah menyintas ke era Orde Lama bahkan era zaman kolonial.

‘’Jadi kami sudah kenyang terhadap apa yang telah terjadi. Maka kami butuh penjelasan yang seterang-terangnya dari pihak keamanan serta pihak lain di negera ini yang memang sudah diembani tugas untuk itu,’’ tegasnya.

Seperti ramai beritakan, penyerangan terhadap ulama beberapa hari lalu kembali terjadi. Kali ini, percobaan penyerangan terjadi terhadap KH Hakam Mubarok, yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Menurut informasi yang Republika.co.id dapatkan dari anggota Majelis Tarjih Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kairo, Wahyudi Abdurrahim, kejadian berlangsung pada saat menjelang shalat Zuhur di Masjid Al-Manar. 

Wahyudi mengatakan, memang tidak secara langsung ada di tempat kejadian.

Namun, dia menerima informasi kejadian itu langsung dari warga setempat bernama Syaiful.

Dia mengatakan, terdapat seorang laki-laki muda diduga gila duduk di pendopo rumah Yai Man. Kemudian, Kiai Hakam menyuruh orang gila tersebut untuk pindah. Akan tetapi, orang gila tersebut tidak mau dan akhirnya justru mengejar dan melawan Kiai Barok hingga ia terjatuh.



"Alhamdulillah ada orang yang mengamankan atau memisahkan. Orang gila tersebut kemudian dibawa ke pendopo," kata Wahyudi, Ahad (18/2).



Pelaku kemudian diringkus dan kemudian diserahkan kepada pihak yang berwajib. Kendati demikian, menurut Wahyudi, orang gila tersebut tidak tampak seperti gila dari tanda fisiknya. Karena rambut dan giginya juga bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement