Kamis 01 Feb 2018 06:25 WIB

Kemenag akan Perbanyak Pertemuan dengan Tokoh Agama

Banyak program konkret yang telah dihasilkan dari Rakernas.

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Sekjen Kemenag Nur Syam (kiri) membunyikan angklung dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun 2018 di Jakarta, Senin (29/1).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) bersama Sekjen Kemenag Nur Syam (kiri) membunyikan angklung dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun 2018 di Jakarta, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah resmi menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama tahun 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (31/1) siang. Rakernas tiga hari yang mengangkat tema "Melayani dengan Ikhlas, Wujudkan Integritas" ini telah digelar sejak tanggal 23 Januari 2018.

Rakernas ini diikuti oleh seluruh pimpinan perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN), Kepala Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, dan para pejabat di Kementerian Agama Pusat. Lukman mengatakan, banyak program konkret yang telah dihasilkan dari Rakernas tersebut.

"Banyak hal yang Alhamdulillah kita capai. Selain peneguhan terhadap sejumlah program-program yang sudah dirancang sesuai dengan RKAKL kita, juga banyak program baru yang diinisasi karena merespon situasi dan kondisi," ujar Lukman kepada Republika.co.id usai menutup Rakernas.

Ia menuturkan salah satu program strategis yang akan dilakukan Kemenag yaitu akan memperbanyak pertemuan dengan tokoh-tokoh agama, sehingga agama mampu meredam konflik yang ada di masyarakat. Apalagi dua tahun mendatang merupakan tahun politik.

"Jadi bagaimana pertemuan dengan tokoh-tokoh agama misalnya itu akan diperbanyak, tokoh majelis agama, agar bagaimana agama betul-betul mampu meredam situasi dan kondisi yang seringkali dipicu juatru karena isu-isu agama itu sendiri," ucap Lukman.

Menurut Lukman, program-program yang diinisiasi Kemenag Pusat maupun daerah harus sedapat mungkin melibatkan umat beragama. Bahkan, kata dia, pihaknya merasa perlu membiasakan umat beragama agar tidak hanya memahami ajaran agamanya saja, tapi juga memahami ajaran agama lain.

Kendati demikian, tegas dia, bukan berarti umat beragama harus meyakini ajaran umat agama lain, tapi hanya untuk menumbuhkan toleransi antar umat beragama. "Nah wawasan pengetahuan tentang hal ini itu penting agar kita tidak sempit dalam melihat persolaan terkait keragaman atau perbedaan tata cara umat beragama menjalani ajaran agamanya masing-masing," kata Lukman.

Selain akan memperbanyak pertemuan dengan tokoh agama, menurut dia, Kemenag juga akan menggencarkan kunjungan ke sejumlah kalangan, serta menyapa para penyuluh-penyuluh agama di daerah.

"Lalu juga hal program-program yang sifatnya terobosan. Pemberian beasiswa itu juga akan lebih diperbanyak. Lalu juga akan menumbuhkan ekonomi umat di kalangan madrasah maupun di kalangan pesantren dan lain sebagainya," jelas Lukman.

Sementara itu, Sekjen Kemenag Nur Syam menambahkan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi rumusan dalam Rakernas tersebut. Pertama, yaitu terkait dengan program untuk meningkatkan kualitas indeks reformasi birokrasi. Kedua, program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai level, baik tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi.  Ketiga, tanbah dia, yaitu program untuk meningkatkan mutu pelayanan, sehingga program Kemenag dapat dirasakan umat beragama dengan maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement