Senin 22 Jan 2018 16:10 WIB

Pentingnya Ilmu Bagi TGB dalam Membangun Bangsa

Ilmu itu dapat tertunaikan dengan penuh keberkahan melalui dua jalan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
 Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan ilmu merupakan salah satu fondasi utama yang dibutuhkan dalam membangun dan memajukan bangsa dan agama. Pasalnya, tanpa ilmu dan pemahaman yang kuat, maka tantangan-tantangan pembangunan ke depan tidak dapat terjawab dengan baik.

"Kalau bangsa Indonesia ini ingin maju, maka kita harus memiliki ilmu. Kalau NTB ingin maju, maka umat Islam di NTB ini harus maju dengan ilmu," ujar gubernur yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) saat menutup Halaqah Ilmiyah bersama Al-Allamah As-Syaikh Dr Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Ahad (21/1) malam.

Dikatakan TGB, perlu pembekalan diri agar memiliki ilmu yang mumpuni serta mendapatkan keberkahan serta kebaikan yang ada di dalam ilmu itu sendiri. Maka, jalan satu-satunya adalah dengan terus belajar. Karena, ilmu itu dapat tertunaikan dengan penuh keberkahan melalui dua jalan, yaitu mempelajari dan mewariskannya kepada orang lain.

"Dengan sebab itulah, Rasulullah sangat memuliakan ilmu," lanjut Ketua Organisasi Internasional Alumni AL-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia tersebut.

TGB menambahkan, kemajuan dan keberkahan masyarakat NTB saat ini merupakan keberkahan yang lahir dari keikhlasan para ulama membagikan ilmunya. Salah satunya adalah Al-Allamah As-Syaikh Dr Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky, yang selama empat hari berada di NTB untuk berbagi ilmu tentang Islam yang utuh.

Sehingga, ilmu yang utuh dapat menjadi tuntunan yang kuat untuk meraih kemajuan. "Sebab, membangun meraih kemajuan itu tidak cukup dengan keikhlasan, namun perlu tuntunan ilmu yang utuh," kata TGB.

Oleh karena itu, TGB mengajak, seluruh umat Islam untuk membekali diri dengan ilmu, dengan terus belajar secara utuh, baik ilmunya maupun akhlak yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. Sebab, bagian penting dari semangat berhaul dan bermajelis ilmu, tidak hanya sekedar berkumpul.

Namun, sebagai wadah untuk kita bersyukur dan berterima kasih atas ilmu-ilmu yang diwariskan. Serta untuk membangun semangat membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik. "Berhaul, bukan saja beramai-ramai, tapi ada makna, menunaikan perintah Allah dan menunjukkan semangat kita membalas yang baik dengan hal yang lebih baik," ucap TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement