Kamis 11 Jan 2018 09:47 WIB

Kemenag Cari 100 Imam Masjid untuk UEA

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Masjid Al-Noor di Sharjah, Uni Emirat Arab.
Foto: Writingtoinform.com
Masjid Al-Noor di Sharjah, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) kembali membuka seleksi imam masjid untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA). Pendaftaran seleksi dibuka sejak 10 Januari 2018.

Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Khoiruddin mengatakan, seleksi ini hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan UEA. Menurutnya, seleksi ini merupakan kali kedua.

"Tahun 2017 lalu, kita memberangkatkan 14 hafiz untuk menjadi imam masjid di UEA," tutur Khoiruddin seperti dikutip dari website resmi Kemenag, Jakarta, Kamis (11/1).

Menurutnya, kebutuhan imam tahun ini, mencapai 100 orang, tapi nanti tergantung hasil tes seleksi. Selain pemikirannya tidak radikal, wakil Indonesia ini juga dikenal selalu berpegang pada ajaran Islam yang jelas.

"UEA menerima dengan sangat baik para imam masjid asal Indonesia. Mereka merasa cocok dengan karakter dan akhlak para hafiz negeri ini," ungkapnya.

Pengiriman hafiz ke manca negara ini, kata Khoiruddin, merupakan bagian dari program penguatan dakwah rahmatan lill alamin untuk dunia internasional. Para hafiz yang dikirim nantinya bukan sekedar menjadi imam salat.

"Lebih dari itu, mereka juga menjadi khotib/ penceramah agama Islam dengan kemampuan bahasa internasional," ucapnya.

Saat ini kerjasama pengiriman hafiz Indonesia sebagai imam masjid baru dilakukan dengan UEA. Harapannya, program ini ke depan bisa diperluas ke beberapa negara lain, misalnya di Eropa dan Amerika.

"Para hafiz ini menjadi duta bangsa untuk dunia internasional dan meningkatkan hubungan bilatral antar negara," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement