Rabu 10 Jan 2018 04:44 WIB

Takutlah Terhadap Sikap Bakhil

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
ilustrasi merenungi waktu dan dosa
Foto: jart-gallery.blogspot.com
ilustrasi merenungi waktu dan dosa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dari Hasan radhiyallahu anhu ditanya mengenai bakhil, dia berkata, “Yaitu orang-orang yang menganggap bahwa sesuatu yang di-infakkan akan terjadi kehancuran dan apa yang disimpan adalah kemuliaan."

Orang-orang bakhil adalah mereka yang tidak mau mengelarkan harta mereka untuk zakat. Mereka takut menjadi miskin karena mengeluarkan zakat, dan Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sangat membenci orang-orang yang bakhil. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al Imran: 180)

Allah telah memperingati bagi orang-orang yang bakhil terhadap hartanya bahwa mereka akan celaka dan sengsara di dunia ataupun di akhirat nanti. Dan  Allah menyamakan kedudukan orang yang tidakn mengeluarkan zakat sama dengan orang musrik

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“….Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.”(QS. Fushilat: 6-7)

Selain itu Rasulullah sallalllahu alaihi wasallam pun telah menjelaskan celakanya orang-orang bakhil. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah membenci orang yang bakhil (pelit/kikir) selama hidupnya, dan dermawan menjelang kematiannya.”

“Ada dua hal yang tidak akan menyatu dalam jiwa seorang mukmin: (1) Bakhil. Dan (2) Moral yang bejat.”

“Takutlah terehadap sikap bakhil, sebab bakhil bisa menolak membayar zakat dan menjadikan mereka memutuskan tali persaudaraan, serta mengejek mereka untuk saling membunuh (menjathkan).

Sumber: Rahasia Ketajaman Mata Hati oleh Imam Ghazali. Bab 25: Antara Zakat dan Bakhil, hal 146-147.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement