Senin 08 Jan 2018 18:40 WIB

Presiden Austria Bela Bayi Perempuan Korban Islamofobia

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Bayi baru lahir
Foto: pixabay
Ilustrasi Bayi baru lahir

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Presiden Austria Alexander Van der Bellen membela seorang bayi perempuan yang menjadi korban islamofobia. Bayi yang baru lahir di awal 2018 tersebut mendapatkan ujaran kebencian melalui media sosial karena orang tuanya seorang Muslim.

Presiden Alexander pada Sabtu (6/1) menyambut, bayi perempuan bernama Asel yang baru saja lahir pada 1 Januari 2018 di Wina, Austria. Asel adalah bayi pertama di Wina yang lahir di 2018.

"Selamat Datang, Dear Asel! Semua manusia dilahirkan bebas dan setara dengan martabat dan haknya," tulis Presiden Alexander di sebuah posting Facebook, dilansir dari Arab News, Senin (8/1).

Setelah bayi pertama yang lahir di Wina tahun 2018 diberi nama, foto bayi tersebut bersama ayah dan ibunya yang mengenakan jilbab muncul di halaman Facebook milik media lokal. Foto tersebut kemudian menerima ratusan komentar. Tapi ada yang berkomentar penuh kebencian kepada bayi yang baru lahir tersebut.

"Saya berharap mati di ranjang," tulis salah satu pengguna Facebook di Facebook milik media lokal yang posting foto bayi pertama yang lahir di Wina tahun 2018 tersebut.

Bahkan, Dailymail pada Senin (8/1) juga melaporkan, tidak hanya satu orang yang menulis kebencian kepada bayi tersebut melalui media sosial. Pelecehan tersebut begitu parah sehingga Facebook menghapus foto bayi yang baru lahir tersebut.

"Teroris berikutnya telah lahir," tulis seorang pengguna media sosial di kolom komentar foto bayi tersebut.

"Apakah wanita itu menderita kanker? Mengapa dia memakai jilbab?," tulis pengguna media sosial lainnya di kolom komentar foto bayi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement