REPUBLIKA.CO.ID, ARKANSAS -- Seorang aktivis hak bersenjata yang anti-Muslim mengumumkan pencalonannya dalam pemilihan gubernur Arkansas, Amerika Serikat. Jan Morgan terkenal karena kemampuan menembaknya.
Satu waktu, ia pernah mengatakan, jangkauan peluru dari pistolnya adalah sebuah zona bebas Muslim. Video kampanye Morgan, seperti dilansir Independent, Rabu (3/1), menyampaikan keoptimisannya menantang incumbent.
Morgan menggambarkan, dirinya sebagai seorang yang berkomitmen. "Saya berkomitmen untuk berjuang demi Anda, tapi saya tidak bisa melakukan banyak hal di posisi aktivis. Saya butuh posisi yang lebih baik," kata dia.
Morgan menyebut dirinya seorang Kristen, istri dengan gen konservatif, ibu, pemilik bisnis kecil dan instruktur senjata bersertifikasi. Dalam foto kampanyenya, ia berpose sedang menggunakan senjata laras panjang.
Pada 2014, menjadi saat pertama Morgan dikenal publik secara nasional. Saat itu, dia mengumumkan, tidak akan lagi menerima Muslim dijangkauan tembaknya. Dia juga tidak ingin melayani pelanggan Muslim di tempat bisnisnya di Hot Springs, Arkansas.
Morgan mengklaim, bahwa Muslim diperintah Alquran untuk membunuh orang tak bersalah. "Jadi kenapa saya harus memberikan senjata berpeluru pada Muslim?," kata dia dalam situs daring pribadinya.
Sejak saat itu bisnisnya dikenal dan meraup untung besar. Dia beberapa, kali diundang ke stasiun TV, termasuk Fox News untuk mendiskusikan isu hak bersenjata.
Dalam video kampanyenya, Morgan mengatakan, telah menghabiskan enam bulan terakhir mengunjungi penjuru Arkansas. Dia bicara pada banyak orang.
Gubernur saat ini, Asa Hutchinson juga hendak mencalonkan diri lagi dalam pilgub bulan Mei mendatang. Pilgub sebelumnya, dia memenangkan suara 70 persen.
Morgan telah menjadi pengkritik vokal Hutchinson yang disebutnya munafik. "Dia berkampanye seperti Republik konservatif, tapi memerintah seperti Demokrat liberal," kata dia.
Morgan juga mengkritik Hutchinson saat ia bertemu dengan kelompok advokasi pengendalian senjata. Juga saat dia menolak UU yang tidak mengizinkan anak transgender memilih toilet sesuai keinginannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
