Selasa 12 Dec 2017 18:00 WIB

Mushaf Utsmani, Ide Brilian Khalifah Utsman

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Mushaf Utsmani adalah salah satu sumbangsih terbesar Utsman bagi Islam.
Foto: NET
Mushaf Utsmani adalah salah satu sumbangsih terbesar Utsman bagi Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran dan Khaliifah Utsman bin Affan bagaikan sebuah rangkaian mutiara yang tak terpisahkan. Utsman radhiyallahu anhu hidup dengan kecintaannya terhadap Alquran. Hari-harinya diisi oleh bacaan Alquran yang dikeluarkan dari mulutnya. Sampai syahidnya pun dalam keadaan ditemani oleh Alquran.

Di balik lantunan indah ayat suci Alquran yang sampai saat ini digunkan oleh seluruh umat Muslim didunia adalah ide brilian dari Utsman bin Affan. Di masa emas kekalifahannya,  Utsman menyatukan bacaan Alquran sehingga pada saat yang sama persatuan umat pun terjaga.

Dalam buku Kepemimpinan dan Keteladanan Utsman bin Affan yang ditulis oleh Fariq Gasim Anuz, dijelaskan alasan dibalik ide brilian dari Utsman, yaitu membuat sebuah Musaf. Pada awalnya terjadi suatu perselisihan atau perbedaan dalam membaca Alquran.

Ketika Hudzaifah bin Yaman memimpin pasukan yang terdiri dari penduduk Syam dan Irak pada masa pembebasan Armenia dan Azerbaijan. Saat itu, teerjadi perebatan antara penduduk Syam dan penduduk Irak dalam bacaa Alquran.

Penduduk Syam membacanya dengan qiraat Ubay bin Ka’ab. Maka terdengar berbeda oleh penduduk Irak yang biasa membacanya dengan qiraat Ibnu Mas’ud. Begitupun sebaliknya. Akibatnya mereka saling menyalahkan satu sama lain dengan sengit. Perdebatan itu membuat Hudzaifah merasa sangat khawatir.

Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, “Hudzaifah bin Yaman datang kepada Utsman, waktu itu beliau sedang memimpin pasukan dari penduduk Syam dan Irak pada saat penaklukan Armenia dan Azerbaijan.

Perselisihan mereka dalam hal qiat (bacaan Alquran) membuat Hudzaifah sangat khawatir. Maka Hudzaifah pun berkata kepada Utsman, “Rangkullah umat ini, mereka berselisihan tentang Alquran sebagaimana perselisihan yang telah terjadi pada kaum Yahudi dan Nasrani.”

Khalifah Utsman menanggapi laporan tersebut dengan cara yang baik, dan segera bermusyawarah dengan beberapa orang sahabat di Madinah. Dan mereka sepakat untuk menyatukan bacaan Alquran untuk ,meredam dan meghindari terjadiya perselisihan di antara kaum Muslimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement