Jumat 24 Nov 2017 04:15 WIB

Sahabat yang Satu Ini Membuat Cemburu Umar Bin Khattab

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Berdoa di puncak bukit Uhud
Foto: Antara/Zarqoni
Ilustrasi Berdoa di puncak bukit Uhud

REPUBLIKA.CO.ID, Para sahabat merupakan orang-orang yang Allah SWT hadirkan di tengah-tengah Rasulullah SAW. Seluruh sahabat dinyatakan adil, terpercaya, bersih sebagaimana Allah SWT sendiri yang menyatakan demikian. Penegasan tersebut bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat mereka adalah pilihan Allah untuk mendampingi Rasul-Nya, sebagaimana kisah di antara para sahabat, ialah Wahab Bin Qabus.

Dikisahkan dari Buku yang berjudul “Himpunan Fadhilah Amal” karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi Rah.a., Wahab Bin Qabus  menerjang pasukan kafir tanpa gentar sedikit pun. Menghunuskan pedangnya tanpa ragu meski terkepung oleh mereka. Maka, betapa cemburunya Umar padanya. Umar ra berkata, “Aku tidak pernah demikian cemburu terhadap sesuatu kecuali terhadap perbuatan Wahab. Hatiku berdoa dan berharap, semoga Allah menyampaikan aku kepada derajat sebagaimana amalan Wahab.” (Al-Ishabah).

Wahab bin Qabus adalah seorang sahabat yang tinggal di sebuah kampung. Ia adalah penggembala kambing. Pada suatu hari, ia dan keponakannya pergi ke Madinah sambil membawa kambing-kambingnya yang diikat dengan sutas tali. Setibanya di Madinah, ia bertanya kepada orang-orang, “Di manakah Rasulullah SAW?” Lalu ia diberitahu Nabi SAW telah pergi ke medan Uhud.

Ia langsung meninggalkan kambing-kambingnya dan menyusul ke Uhud untuk menemui Nabi SAW. Ketika itu Nabi SAW sedang terkepung oleh pasukan kafir. Beliau bersabda, “Barangsiapa dapat membubarkan kepungan mereka, ia akan bersamaku di surga”

Wahab bin Qabus ra langsung menghunus pedangnya dan menyerang kepungan orang-orang kafir itu, sehingga mereka melarikan diri. Lalu muncul lagi serangan musuh seperti sebelumnya, dan ia berhasil mengusir kembali. Kemudian terjadi lagi pengepungan yang ketiga kalinya, dan Wahab berhasil menghalaunya.

Maka, Rasulullah SAW menjanjikannya dengan surga. Mendengar itu, Wahab bin Qabus ra semakin bersemangat dan menghunus pedangnya menyusup ke dalam kumpulan orang kafir hingga ia gugur syahid.

Sa’ad bin Abi Waqqash ra berkata, “Belum pernah aku melihat orang yang sangat berani dan hebat dalam bertempur seperti Wahab bin Qabus. Setelah syahid, aku melihat Rasulullah SAW berdiri di dekat kepalanya dan bersabda, ‘Allah meridhaimu dan aku juga meridhaimu’. “Beliau ikut menguburkan jenazahnya dengan tangan beliau sendiri. Padahal, ketika itu Nabi SAW sedang terluka.”

Demikianlah kisah Wahab bin Qabus ketika perang Uhud. Keberaniannya dan keyakinannya dalam membela yang hak dan melawan yang bathil dapat dijadikan teladan bagi umat saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement