Selasa 21 Nov 2017 01:15 WIB
Mengenal Sosok Ibnu Taimiyah, Sang Syaikhul Islam (1)

Butuh Waktu Lama untuk Mengupas Kecerdasan dan Kejeniusnya

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agus Yulianto
Ibnu Taimiyah (ilustrasi).
Foto: Wikipedia
Ibnu Taimiyah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Nama lengkapnya adalah Taqiyyuddin Abul Abbas Ahmad bin Abdul Halim bin Abdussalam bin Taimiyah al-Harrani. Ulama yang dilahirkan pada 661 H dan wafat pada 728 H ini adalah seorang imam kaum Muslimin yang amat luas pengetahuan agamanya. Selain menguasai berbagai disiplin ilmu, ia juga menjiwai berbagai kebijaksanaan.

Ibnu Taimiyah dikenal sebagai sosok yang kemasyhurannya mampu menutupi kemasyhuran orang-orang terkenal di zamannya. Keluhuran kepribadiannya pun selalu menjadi buah bibir umat manusia. Ulama yang juga dijuluki Syaikhul Islam ini adalah imam dalam kebaikan, juga Muslim teladan dalam pentunjuk dan ketakwaan.

Dr Muhammad bin Ibrahim al-Hamad dalam buku al-Himmah al-Aaliyah: Muawwiqaatuhaawa Muqawwimaatuhaa (dalam versi Indonesia diterjemahkan dengan judul Mental Juara, Red) mengungkapkan, diperlukan waktu yang lama untuk mengupas kecerdasan dan kejeniusan Ibnu Taimiyah. "Sebab, sisi-sisi kebesaran dalam kepribadiannya sangat banyak dan sulit dibatasi," tulis Dr al-Hamad.

Dalam buku yang sama disebutkan, jika orang-orang mendatangi Ibnu Taimiyah, niscaya mereka seolah akan mendapati air bah yang meluap dan lautan yang berombak. Itu dikarenakan keluasan dan limpahan ilmu yang Allah SWT anugerahkan kepada sang imam.

Al-Hafizh al-Bazzar menuturkan, di antara bukti keluasan ilmu Ibnu Taimiyah adalah pengetahuannya yang mendalam tentang berbagai disiplin ilmu Alquran. Termasuk metode pengambilan hukumnya secara terinci; penukilannya terhadap perkataan ulama ketika menafsirkannya, dan penukilannya akan berbagai dalil pendukung.

"Dilihat dari berbagai keistimewaannya, untaian hikmahnya, hal yang menakjubkan tentang dirinya, kefasihannya yang begitu mengagumkan, serta kebaikan-kebaikannya yang begitu jelas, maka sungguh ia (Ibnu Taimiyah) berada di puncak tertinggi dalam semua itu," ungkapal-Bazzar. (Bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement